Selasa, 26 Maret 2013

Kekerasan pada Anak yang Dilakukan oleh Teman Sekelasnya


Banyaknya Kekerasan di Sekitar Kita

     Akhir akhir ini miris melihat tayangan televisi yang banyak memberitakan kasus kekerasan dan pelecehan pada anak. Kriminalitas yang dilakukan oleh orang sekitar, atau orang yang di kenal semakin membuat kita prihatin. Melihat itu semua, kita tak boleh tinggal diam. Kita juga mesti melakukan introspeksi diri, karena peristiwa peristiwa di atas bisa saja terjadi di lingkungan kita. 
     Sebaiknya di antara anggota keluarga, ditingkatkan sikap saling peduli. Orang tua harus lebih waspada memperhatikan tumbuh kembang anak. Anak anak juga mesti di beri pengertian tentang menjaga diri terhadap diri dan lingkungannya, sebab kita juga tak selamanya berada di sisi anak setiap hari.
Misalnya ketika anak berada di sekolah,  tentu peran orang tua sudah tergantikan oleh guru. Namun demikian guru juga tak bisa mengawasi satu persatu anak didiknya jika  seorang guru harus mengajar 25 sampai 30 anak dalam satu kelasnya. Di sinilah peran orang tua dibutuhkan untuk membentuk karakter anak dalam menyikapi sosialisasi anak. Mengapa demikian? Anak anak tak hanya mempunyai kelebihan yang cemerlang tapi juga mempunyai kekurangan yang bisa menghambat pergaulannya. 
Lalu apa hubungannya dengan kekerasan anak? Kekerasan anak tak hanya menyangkut kekerasan fisik semata, tapi juga kekerasan psikologis. Kekerasan fisik bisa terlihat dari luka yang diterima, namun kekerasan psikologis tidak bisa langsung terlihat. Kekerasan pada anak juga tak hanya dilakukan oleh orang yang lebih tua terhadap anak, tapi banyak juga yang dilakukan oleh teman sekolahnya sendiri
Ya, anak anak kita yang masih kecil itu juga bisa melakukan tindak kekerasan terhadap temannya sendiri. Kekerasan  yang dilakukan bukan hanya memukul atau berkelahi. Mereka justru lebih sering sering mengejek dan menghina  temannya, karena temannya itu di anggap aneh atau mempunyai kekurangan. Entah karena bodoh, cacat fisik, beda kulit, beda materi dll. Seperti sifat anak anak yang polos, merekapun menyampaikan sesuatu kepada temannya yang diejek itu dengan kepolosannya juga.  Jadi jangan menganggap enteng tentang masalah ini. Sebab anak anak yang mendapat ejekan dari temannya ini, juga mengalami tekanan jiwa. Mereka merasakan sakit yang sangat dalam hingga menimbulkan stress. 

Anak yang tertekan secara psikologi akan terlihat dari sikapnya antara lain :
- penakut
- menarik diri dari lingkungannya dan menyendiri
- tidak mau terbuka karena merasa malu
- sulit menyampaikan pendapat
- murung dan tak bergairah saat di ajak bermain
- hilang kepercayaan dirinya karena merasa ada yang kurang dalam dirinya
- menjadi pribadi yang pesimis karena merasa tak bisa (jadi ia mudah menyerah)
- mudah marah/tersinggung dll

Ingin sekali menulis tentang kekerasan psikologis ini 

     Karena beberapa waktu lalu, tiba tiba Si Kecil bercerita tentang kesedihannya. Ia bilang  benci dengan pelajaran olah raga. Akupun bertanya,  "Kenapa?".
Jawabnya, "Setiap pelajaran olahraga aku selalu dimarahi teman temanku. Katanya aku tidak bisa lari."
Kembali aku bertanya, "Kenapa tidak bisa lari mesti dimarahi?"
Jawabnya lagi dengan wajah kesal, "Aku sering ketangkep, jadi aku dimarahi sama kelompokku. Teman teman juga tak mau memilihku saat bermain kelompok. Mereka takut kalah kalau memilihku."
      Sungguh, jawaban jujur yang kudengar dari bibirnya yang mungil itu, selain menggelikan juga membuatku prihatin. Menggelikan sebab bodynya yang gendut (meski tidak gendut sekali itu) memang membuatnya tak bisa berlari kencang.  Tapi aku pikir karena ini masalah anak,  tentu aku tak bisa menyalahkan temannya jika berkata demikian. Mereka mengatakan apa yang ada dalam pikirannya. Yang bisa kulakukan selanjutnya adalah meningkatkan semangat dan rasa percaya dirinya. Untung Si kecil ini selalu bercerita tentang kejadian yang dialami selama di sekolah. Aku juga selalu menanyakan hal hal yang dikerjakan setiap harinya tentang kesibukannya tersebut.
     Pertama aku pancing tentang tindakannya menghadapi teman temannya itu. Katanya, "Tuhan memang tidak membuatku pandai berlari, kenapa kamu menyalahkan dan memarahi aku? Kenapa kamu marah pada temanmu sendiri? Apa kamu tidak pernah mendengarkan pelajaran dari ibu guru? Jika kamu terus marah marah, aku bahkan tidak akan lari." 
Surprise aku mendengar kata katanya yang panjang lebar. Cukup melegakan ia bisa membela dirinya dengan   ucapan yang menurutku lucu juga. Tak hanya membela diri ia juga menyadari kekurangannya. Sepulang sekolah kemarin ia sempat cerita lagi, bahwa ia kembali dimarahi oleh salah seorang temannya lagi, gara gara  kalah  saat bermain. Aku langsung tanya apa yang kamu lalukan? Ia bilang  menyuruh temannya yang marah itu untuk pergi jika tak suka bermain dengannya. Hihihi.....justru si kecil yang sekarang cari musuh...

     Dari kejadian di atas kiranya orang tua lebih memperhatikan sikap anaknya. Tak hanya mengatasi sikap anak yang mengalami kekerasan psikologi, tapi juga berperan dan mengarahkan agar anaknya juga  tidak melakukan kekerasan pada teman temannya. Bagi kita kata kata anak yang polos memang wajar, tapi jika hal itu ditujukan pada temannya dengan maksud untuk mengejek, tentu bukanlah sesutu yang bijaksana.

Tindakan yang mungkin bisa membuat anak berdamai dengan ejekan teman antara lain
- Memberi pengertian bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihannya
- Memberi pengertian tentang perbedaan  
- Selalu bertanya dan menyuruh anak bercerita tentang teman dan kegiatannya di sekolah setiap harinya
- Tidak langsung memarahi anak jika mereka melakukan kesalahan
- Berikan dengan tanda yang jelas tentang salah dan benar (mengenai perbuatan)
- Menyuruhnya tidak emosianal saat menghadapi teman yang mengejeknya
- Meminta pada guru jika ia tak mampu menyelesaikan masalah dengan temannya.
- Katakan pada anak  jika kita selalu menyayanginya meskipun ia punya kekurangan
- Sampaikan juga kelebihan yang mereka miliki dengan bijaksana, agar membuat mereka tidak tinggi hati
     Tentu masih banyak hal hal yang lainnya. Setiap orang tua pasti punya kiat kiat untuk menangani masalah ini. Harapannya hanya satu, jauhkan anak dari kekerasan baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan psikologi. Peran orang tua benar benar dituntut.




     
-

Senin, 25 Maret 2013

Enaknya Latoh dan Usus Pe dari Juwana




latoh
                                      
                                                       Latoh dan Usus Pe yang dinanti
    Jika seminggu tidak ke rumah ibu , yang pertama kurasakan adalah kangen masakannya.  Selain itu ke rumah ibu juga bisa mengurangi stress. Entah apa hubungannya, tapi bisa berbagi cerita tentang apa saja dengan keluarga membuat beban pikiran jadi berkurang. Sepertinya kepenatan seorang wanita yang sudah menjadi ibu, serasa menemukan obat jika kembali ke rumah yang dulu menjadi tempat kita tumbuh. Kita yang biasa meladeni anak anak, akan  kembali diladeni dan dimanjakan oleh ibu kitalewat masakannya. Pokoknya ibuku akan heboh sendiri jika hari libur datang. Belanjaan dari pasar banyak dan menu masakan dibuatkan aneka macam. Kadang sebelum datang, ibu sudah nelpon anak anaknya, minta di buatkan masakan apa? Jadilah kalau hari libur , keluargaku dan keluarga kakak kakakku akan ngumpul di rumah orang tua kami dari pagi hingga sore hari.Kalau kami datang kepagian, kami langsung ikut bantu bantu ibu lebih dulu, tapi kalau datangnya siang ya langsung santap saja….
Mungkin suasana seperti itulah yang bikin pikiran segar kembali. Kami bercerita tentang apa saja. Mulai cerita anak anak, keluarga, pekerjaan, korupsi, artis dan para pejabat. Headline News pokoknya hehehe….
Dan kebetulan, kakak perempuanku yang sulung datang dengan membawa  belanjaan  yang  isinya telah lama kami tunggu. Seperti hendak memberi kejutan kakakku ini sengaja membukanya di depan kami semua. Dan benar, kami semua tertawa sambil berkata…”Latoooh”….Belum selesai kami bersorak kakakku membuka satu lagi belanjaannya yang dibungkus daun jati. Begitu dibuka ternyata ada Usus Pe. “ Wah cocok ini”, kata kakak  keduaku dengan mata berbinar….

 Latoh
     adalah sejenis rumput laut yang menjadi makanan kesukaan keluarga kami. Jika pas musim, banyak penjual ikan yang  menjualnya di pasar. Harganya tidak mahal dan rasanya asin. Jika di makan kletus kletus  sebab daunnya yang hijau itu berisi air. Latoh merupakan alga hijau yang tumbuh menempel di karang karang laut. Di daerah pesisir pantai pasti tahu dan mengenal jenis rumput laut ini. Latoh tidak perlu dimasak  saat mengkonsumsinya. Tinggal di petik bagian  daunnya lalu di cuci hingga bersih , baru dibumbui bumbu urap.
urap latoh
Bumbu urap: cabai merah, bawang putih, kencur, terasi, gula. (tidak perlu diberi garam sebab latoh sudah asin

Yang mesti diperhatikan ketika mengolah latoh adalah nyucinya mesti berkali kali sebab banyak kandungan pasir dan karang yang menempel di latoh. Karena dikonsumsi mentah maka mesti di bilas menggunakan air matang. Terus kalau sudah dibumbui harus segera di makan, kalau tidak daun latoh yang menggelembung kecil kecil itu bakalan kempes. Kalau makan urap latoh , kudu dibarengi makan ikan biar nambah berkali kali hehehe…..
Dalam setiap resep yang kutampilkan, aku tidak pernah mencantumkan ukurannya. Aku ingin jika ada yang mau mencoba resepku, ukur saja jumlah bumbu sesuai dengan cara dan kebiasaan masing masing. Dengan cara itu , maka rasa masakan yang kita masak akan sesuai  dengan lidah kita.

Usus Pe
        Adalah jerohan dari ikan Pe. Banyak dijual di pasar dan cukup populer di Juwana (kayak artis populer :D). Rasanya ada pahit pahinya sedikit tapi enak.

Sambal Goreng Usus Pe
Bahan danBumbu : Bawang putih, kemiri, cabai merah, terasi (di ulek). 
Cabai merah , bawang merah, bawang putih, tomat ( diiris), daun salam, lengkuas, santan, minyak untuk menumis bumbu,
                                
Usus Pe cocok  di masak dengan bumbu yang menggunakan santan. Jika di oseng oseng atau di buat campuran sup misalnya, kurang cocok. Kemarin kami memasaknya dengan bumbu sambal goreng pete.



Sabtu, 23 Maret 2013

RESEP BANDENG JUWANA


Bandeng Bakar Sambal Terasi

Aneka Masakan Bandeng Juwana

     Untuk yang kesekian kalinya aku tak bosan menampilkan menu ikan bandeng dalam blog ini. Ada yang kurang saja jika belum lengkap. Bandeng x factor, hehehe..... Pokoknya bandeng is the best. Mau digoreng, direbus, di bakar, bolak balik sampai pusing bandengnya....semua enak. Mau banyak duri atau amis tak masalah bagi penyuka bandeng. Mau tiap hari juga nggak bosan.
Nah sekarang aku tambah lagi menu menu bandeng lainnya

Bandeng Goreng
     adalah bandeng yang digoreng dengan bumbu ketumbar, bawang putih, kunir, garam. Biasa dihidangkan bersama sambal, sayur asem atau sayur lodeh.



Bandeng Kecap
     adalah bandeng rebus dengan bumbu kecap. Pengolahannya tidak rumit dan sederhana tapi rasa ikannya berubah gurih, manis, dan hangat karena tambahan jahe.
Bahan : ikan bandeng, kecap.
Bumbu : cabai merah/hijau/rawit, bawang merah, bawang putih, tomat jahe (diiris). Untuk bumbu yang dihaluskan adalah merica dan kemiri, garam.
Cara membuat : Bandeng yang telah bersih dan dipotong potong ditata dalam panci. Taburkan di atasnya bumbu irisan dan juga bumbu yang dihaluskan. Tambahkan air dan kecap lalu direbus hingga matang.


Bandeng Kecap

Bandeng Bakar


Bandeng Bakar

       Bandeng bakar  khas Juwana terletak pada cara membakarnya, yang tidak menggunakan bumbu apapun kecuali garam. Jadi Bandeng yang sudah bersih hanya dilumuri garam lalu dibakar di atas arang hingga matang. Bumbu untuk bandeng bakar Juwana hanya pada cara penyajian saja, yaitu dipenyet dengan sambal terasi dan dibumbui dengan sambal kecap.
1. Bandeng Bakar Sambal Terasi
2. Bandeng Bakar sambal kecap



    Bandeng Bakar sambal kecap
                                                                              
Bandeng kriuk
bahan : bandeng tanpa duri dipotong sesuai selera, bumbu tepung jadi yang banyak dijual ditoko, minyak goreng.
Cara membuat : sesuaikan dengan petunjuk pemakaian yang tertera di label kemasan.

Bandeng kriuk


Bandeng pindang/rebus
     Orang Juwana sangat menyukai ikan ikan yang di rebus.Ikan Bandeng, belanak, laosan, udang dll. Mungkin cara memasak seperti ini dilakukan pertama oleh para petambak. Saat memasak di gubug tambak, mereka tidak ingin direpotkan dengan aneka macam bumbu. Karena yang ada cuma air dan garam  jadilah menu pindang seperti  ini,  yang kemudian menurun sampai sekarang.
Bagi yang pernah mencoba makan  masakan ikan di tambak, pasti bilang rasanya nikmat sekali.

Bahan : Bandeng
Bumbu : Garam, asam jawa, cabai rawit utuh.
Cara membuat : Tata bandeng pada panci memasak. Beri garam, asam jawa dan cabai utuh. Beri air lalu di masak hingga air rebusan tinggal sedikit.

Bandeng pindang/rebus

sambal sebagai pelengkap bandeng pindang

Bandeng Presto (duri lunak)
        Bandeng Presto sudah menjadi masakan yang mempunyai nilai ekonomis, sebab banyak ibu ibu rumah tangga yang mengembangkan usaha jenis ini. Kebanyakan bandeng presto Juwana tidak ada tambahan pengawet. Jadi hanya tahan dua hari jika tidak disimpan dalam kulkas.

Bahan : ikan bandeng, daun pisang, air
Bumbu  : bawang putih, garam, daun salam, sere.
Cara membuat : Bandeng di ambil jerohannya. Tidak usah disisiki (sisik ikan dibiarkan). Tata bandeng berjejer di panci presto. Beri sekat dengan daun pisang agar mudah saat mengambil. Daun pisang juga membuat aroma yang khas.  Bari garam dan bumbu lainnya lalu direbus selama beberapa jam hingga duri lunak.
Setelah matang didinginkan, baru kemudian kita masak sesuai selera. Bandeng presto bisa digoreng dengan telur atau digoreng biasa. Selain itu bandeng presto juga bisa dibuat pepes. 


Bandeng presto mentah (belum digoreng)

Bandeng Semur
      Bandeng semur banyak disajikan untuk acara kenduri. Orang Juwana yang sedang punya kerja, baik acara selamatan atau mau punya hajat mantu, biasanya melaksanakan acara kenduri. Kenduri dilakukan dengan memberi 1 kardus nasi beserta sayur dan lauk pada para tetangga dan orang yang dituakan.  Nah bandeng semur ini bisa menjadi lauk alternatif selain bandeng goreng. Cara memasaknya dibiarkan utuh. Utuh jika ukurannya kecil/sedang dan separo jika besar.

Bandeng semur

Bahan : ikan Bandeng, santan, minyak untuk menggoreng.
Bumbu: Cabai merah, bawang merah, bawang putih, tomat, jahe, daun salam, (diiris), kemiri, merica (dihaluskan), kecap, garam, gula 
Cara membuat : Ikan digoreng terlebih dulu lalu ditiriskan. Bumbu yang diiris digongso hingga harum, baru kemudian dimasukkan bumbu yang dihaluskan. Setelah diaduk beberapa menit diberi air. Tunggu hingga mendidih. Masukkan ikan yang sudah digoreng ke dalam bumbu sambil diberi kecap dan garam. Setelah itu masukkan santan dan masak hingga kuah menipis dan ikan berubah menjadi coklat kecap. 

Jumat, 22 Maret 2013

Aneka Sambal dan Lalapan Ala Juwana


                                          Sambal dan lalapan

            Sambal  dan Lalapan Ala Juwana

Sambal 
   
     Sambal menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah makanan yang terbuat dari cabai, garam, dan sebagainya yang ditumbuk atau dihaluskan dan biasanya dimakan dengan nasi.
Jadi bahan utama membuat sambal adalah cabai dan syaratnya harus dihaluskan.  Sambal bagi orang Indonesia  merupakan hidangan khas. Perannya sebagai pembangkit selera makan.  Rasanya  tidak mantap (ada yang kurang)  jika tak ada sambal yang mendampingi nasi.  Tak masalah jika lauk yang terhidang  hanya tempe, asalkan ada sambal di sampingnya. Mulai dari ayam goreng, ikan goreng, ikan asin, semua  kudu pakai sambal.

sambal terasi

Lalapan

     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daun daun muda, mentimun, petai mentah dsb yang dimakan bersama sama dengan nasi, ulam.
Dari penjelasan di atas, maka yang digunakan sebagai lalap adalah jenis sayuran. Sayuran tersebut dihidangkan dalam keadaan mentah. Namun ada beberapa jenis sayuran yang harus direbus terlebih dahulu sebelum digunakan untuk lalap.Lalapan di Juwana tidak begitu banyak jenisnya. Biasanya yang mudah ditemui di pasar atau yang tumbuh disekitar rumah. Ini karena Juwana bukan daerah penghasil sayur. Meski begitu, lalapan tetap digemari. Apalagi olahan ikan sangat membutuhkan kehadiran lalapan.
     Orang Juwana mengartikan lalapan sebagai  sayuran mentah (bukan sayuran yang di rebus terlebih dahulu). Untuk sayur yang direbus  , orang Juwana cenderung  membuatnya menjadi kuluban/gudangan/urap. Namun ada sejenis sayur yang direbus untuk digunakan lalap yaitu "Pedoyo"


                                                            aneka lalapan segar
Cerita tentang Sambal

      Sambal tak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Tua muda, miskin kaya semua doyan sambal. Sambal adalah makanan yang merakyat dan tak mengenal tingkatan atau batas sosial.
Kalau orang tua ingin anaknya doyan makanan ikan sejak kecill, sebenarnya ada cara mudah untuk membuat mereka doyan ikan. Sejak ia masih kecil, cobalah memberinya ikan yang diberi sambal. Sesuaikan dengan umur mereka. Maksudnya jangan pedas. ini sedikit trik dari orang Juwana agar anaknya doyan ikan, hehehe.. 

     Tentang sambal atau sambel (kata orang Jawa bilang) yang merakyat, kehadirannya selalu ditunggu para pencari makanan. Dari mulai Gang sempit hingga gang lebar, dari mulai  Warung  makan pinggiran sampai warung makan gedongan sambel selalu tersedia dimanapun anda berada.  Sambal yang identik dengan masakan khas Indonesia ini hadir dengan berbagai macam  variasi. Lain tempat lain model sambalnya.
Membuat sambal juga tak terlalu rumit. Bahannya mudah dicari sekaligus mudah dibuat.  Meski ada banyak jenis sambal, tapi yang paling populer dan paling digemari adalah sambal terasi .
     Sekarang aku ingin membawa lidah lidah pembaca untuk menikmati sambal ala Juwana yang sudah aku kumpulkan.
Mau tahu apa yang menjadi ciri khas sambal  terasi Juwana selain terasi? Ternyata  brambang  (bawang merah). Ya Sambal terasi Juwana  selalu ditambahkan bawang merah sebagai bahan untuk membuat sambal.

Sambal Terasi
      Jenis sambal yang paling banyak digunakan. Ikan, daging, ayam, telur, tempe, tahu dll, semuanya cocok di beri sambal. Bahannya, cabai merah, bawang merag, garam, gula , terasi.

Bandeng Bakar penyet, menggunakan sambal terasi dengan cabai merah yang dikukus terlebih dahulu. Sedang bawang merahnya  pakai yang  mentah. Beri perasan jeruk nipis/jeruk pecel

Udang goreng tepung, memggunakan sambal terasi cabai merah dan bawang merah  mentah. Jangan lupa lalapannya

Sambal Tomat
     Bahan yang digunakan sama dengan sambal terasi, hanya di beri tambahan tomat dan jeruk sambal saja
Bahan sambal tomat : cabai merah, bawang merah, tomat (dikukus), terasi, garam gula.

Sambal tomat untuk menu tahu rebus penyet

Sambal Kencur 

     Sambal kencur biasa dgunakan jika kita menggunakan petai cina mentah sebagai lalapannya. Lalapan ini langsung dicampur bersama sambel dan ikan, terutama udang bakar.


Bahan ; udang bakar, petai cina mentah, (bahan sambal :cabai merah, terasi, kencur, bawang merah, garam, gula).

Sambal Asem Sambal Pedoyo

     Sambal asam adalah sambal yang dimakan bersama Pedoyo. Bahannya sama dengan sambal terasi, hanya ditambahkan asam jawa agar rasanya kecut (asam)



Pedoyo : bahan dari krai yang direbus hingga empuk

                                                         Sambal asam dan Pedoyo

Sambal Kecap

     Sambal kecap tidak menggunakan terasi. Sambal ini digunakan sebagai pelengkap sayur sup yang disertai ikan bakar bandeng bumbu kecap. Selain itu sambal kecap sering  digunakan untuk membuat olahan dari tahu.



Bahan : kecap manis, cabai rawit, bawang putih. Bisa ditambahkan irisan tomat dan bawang merah segar  (seperti bumbu sate)

Tahu potong sambal kecap


Sambal Tempe Rebus
     ada 3 macam  yaitu :
1. Sambal Terasi
     Tempe godog atau tempe rebus di penyet sambal terasi . Tidak ada tambahan bahan lainnya kecuali lalapan

2. Sambal Terasi Cabai Rawit
      Biasa digunakan untuk olahan tempe rebus. Sama seperti sambal terasi, bedanya sambal ini memakai cabai rawit yang rasanya jadi makin puedass. Ditambah lalapan kecambah mentah yang dicampur jadi satu, olahan sambal ini pantas untuk dicoba. Sambal cabai rawit bisa dihidangkan bersama ikan asin atau ikan pindang (ikan yang direbus)

Bahan : tempe rebus, kecambah/taoge, petai cina. Bahan Sambal , cabe rawit, bawang merah, gula, garam, terasi


 


2. Sambal Kelapa
      Satu lagi sambal untuk olahan tempe rebus, yaitu sambal Kelapa.  Bumbu sambal sama dengan sambal yang digunakan untuk membuat urap/gudangan, bedanya bahan sayurannya harus mentah.

Bahan: Tempe rebus, daun kemangi, taoge. Bahan Sambal : cabe merah, bawang putih, terasi, kencur, garam, gula, kelapa parut.
  




Hidangan yang siap di sajikan

Sambal Docang
     Merupakan sambal kelapa urap  khusus untuk sayur kacang panjang mentah yang dirajang kecil kecil. Sambal docang merupakan pelengkap bagi menu lontong semur khas Pati. Jika di Juwana banyak dibuat saat Lebaran, yaitu sebagai pelengkap lontong opor sayur lodeh.

Bahan : Kacang panjang dirajang kecil kecil, kelapa parut. Bahan untuk sambal, cabe merah,kencur, bawang putih, garam, gula, terasi

Sambal Belimbing Wuluh
      Sama seperti membuat sambal terasi yang ditambah dengan brimbing keris (belimbing wuluh). Sambal dengan rasa pedasdan asam ini khusus di buat untuk memenyet nus /cumi bakar.

Bahan : cabe merah, belimbing wuluh, bawang merah, terasi, garam,gula

Sambal Bawang
     Sambal tanpa terasi. Bahannya terbuat dari lombok ijo (cabai hijau) atau cabai rawit merah (sambal setan kta orang)dan bawang putih. Setelah diulek dipanaskan dengan minyak goreng. Di makan bersama tempe, empal, bebek goreng ikan peda asin .

Bahan : cabai rawit merah, bawang putih, garam, minyak untuk menggoreng
                                         
Sambal Terasi Jelantah
     Adalah sambal terasi yang diberi jelantah (minyak goreng bekas menggoreng ikan yang akan di sajikan). Sambal ini cocok untuk menu ikan goreng dari jenis ikan apa saja.

Sambal Terasi Jelantah



Sambal Ayam
      Sambal yang bahannya paling lenkap. Berasa pedas manis karena  tambahan gula merahnya.

Bahan sambal : cabe merah, bawang putih, bawang merah, tomat,  gula merah, terasi, saus tiram , minyak untuk menggoreng . Jangan lupa lalapan petai gorengnya.



Selasa, 19 Maret 2013

Membuat Terasi Juwana



Nasi Goreng ruwet.
Kurang sedap jika tidak ditambah terasi
Bahan : Nasi putih, Mie, kol,onclang, tomat, kecap manis, minyak untuk menggongso.
Bumbu: Cabai merah/rawit,bawang merah, bawang putih, terasi, merica, kemiri, garam, gula (diulek),
 Bawang merah iris (digoreng), setengah untuk bumbu dan setengahnya  untuk taburan.
Cara Membuat : Rebus mie hingga lunak lalu tiriskan. Siapkan nasi putih. Bawang merah di goreng hingga harum baunya.
 Setelah itu masukkan bumbu yang diulek. Satu persatu masukkan nasi putih , mie, tomat dan kol. 
Aduk hingga bercampur lalu tambahkan kecap manis. Saat mau diangkat masukkan onclang. 
 Hidangkan dengan taburan bawang goreng
                                                               
Mengolah rebon menjadi Terasi, lalu kita pakai untuk Memasak

     Terasi tak asing bagi masyarakat Juwana. Juwana memang daerah penghasil terasi. Terasinya asli dari rebon dan tanpa campuran. Mau tahu ciri ciri terasi yang asli dan enak? Warnanya merah kehitam-hitaman , teksturnya halus, tidak berasa asin, baunya tidak menyengat. Tapi tetep saja ya rasanya gurih. Tapi gurihnya lain lho sama MSG.

Gimana sebenarnya rebon ini masuk ke Tambak?
     Petani tambak yang memelihara ikan bandeng dan udang , harus rajin menjaga tambaknya setiap hari. Sebab kondisi alam yang berubah ubah, setiap saat berpengaruh pada kehidupan ikan. Memelihara makhluk hidup itu, mesti  punya kiat kiat khusus agar peliharaannya dapat tumbuh  baik. Seperti menangani anak kecil yang butuh penjagaan , udang dan bandeng juga demikian. Nah, salah satu hal yang diperhatikan para petani tambak di Juwana adalah kondisi air. Jika kondisi air jelek atau membahayakan bagi bandeng dan udang maka petani akan segera mengganti air tersebut. Cara pergantian yaitu,
1. Mbedhahi atau ngejog : membuang atau mengeluarkan air tambak  ke sungai
2. Nyoroti : memasukkan air dari sungai.
Keluar dan masuknya  air tambak ini melalui sebuah pintu masuk yang di sebut panggelan. Panggelan (kalau tidak salah) mempunyai tiga pintu yang mempunyai fungsi berbeda. Hal ini agar air yang jelek dan air yang baru masuk tidak bercampur.
Ternyata rebon rebon ini menjadi penumpang gelap yang mengikuti arus air yang  masuk saat petambak memasukkan air dari sungai. Karena keenakan tinggal di tambak, mereka lalu mecah. Mecah itu maksudnya menikah,  berkembang biak dan beranak pinak hingga populasinya meledak. Rebon inilah yang disebut Rebon tambak. 
       Petanipun harus mengatasi masalah ini dengan jernih. Tak bisa asal buang dan masukkan air lho? Kudu ada solusi yang tepat. Kalau asal asalan caranya,  udang dan bandeng bisa stress dan mati mendadak. Nah , itu kan, tak hanya manusia yang terkena serangan jiwa model ini?  Makanya jadi petambak juga mesti profesional....hehehe. (Ini kata Bapakku  :D)
Terus gimana caranya mengatasi rebon rebon ini?
Pertama,  petambak harus kembali meriksa kondisi air tambak. Jika kondisi air masih bagus, rebon rebon itu cukup dijangoni (diseroki dengan jaring).  Waktu yang tepat untuk njangoni ternyata saat fajar (Shubuh), saat dimana rebon rebon sedang melakukan aksi " unjuk rasa " dengan cara bergerombol membentuk koloni dan ngrambyang (mengapung). Di sini petambak harus sigap dan bekerja keras untuk menangkapi mereka terutama provokator rebon.
Ternyata repot juga ya, mesti bekerja di air ketika udara dingin masih menusuk kulit. Kenapa tidak siang hari saja? Ternyata kalau siang rebon rebon ini sibuk dengan urusannya sendiri. Mereka menyebar ke seluruh tambak dan tak memperlihatkan batang hidungnya.
Cara kedua, jika air benar benar jelek kondisinya, maka air tambak harus dibuang. Untuk menangkap rebon harus menggunakan cara lain. Petambak harus memasang cathok (semacam jaring) di panggelan (pintu masuk dan keluar air). Begitu pintu panggelan dibuka maka rebon rebon akan mengikuti arus dan terjaring dengan sendirinya.

Sebenarnya kondisi yang bagaimana hingga petambak memutuskan mengganti air?
         Kondisi saat air jelek adalah saat rebon rebon itu menjadi tak terkendali jumlahnya. Mereka bisa mencemari mutu air dan menyebabkan terganggunya pertumbuhan udang atau bandeng.  Kondisi lainnya adalah berkembangnya ikan laosan, cukil, udang tambak, juga mujair tambak. Jika dibiarkan ikan ikan tersebut akan tumbuh menjadi hama dan akan memakan bandeng dan udang yang masih kecil. Hama ikan ini juga berebut makanan dengan ikan yang dipelihara.  Untuk mengambil udang tambak, dilakukan dengan cara nganco (Menjaring udang saat malam hari). Kenapa malam? Udang kalau malam ternyata melakukan aktivitas yang di sebut nyeser (jalan jalan). Ketika malam hari petambak akan menggunakan cahaya untuk menjaring udang ini. Udang yang nyeser ini akan mendekat dan terdiam saat melihat cahaya terang. Pingin dugem kali ya ..hihihi. Padahal mau ditangkep. Makanya jadi orang jangan berotak udang? Mudah diboongi kan?

Gimana cara membuat terasi dari rebon ini?

          Rebon rebon yang di dapat di taruh di tempat yang berongga agar air menuju ke bawah semua dan habis. Rebon rebon ini lalu di jemur, dengan cara dikemplengi (di pisah menjadi bagian bagian kecil  dan dipipihkan). Setelah 2 hari maka rebon sudah mulai mengering. Rebon rebon yang kering ini lalu dicocoh (ditumbuk) kasar. Kembali rebon kasar di keringkan dan dijemur kurang lebih 2 hari lagi. Setelah itu di cocoh lagi menjadi agak halus. Dikeringkan dengan cara dikempleng lagi ( dibagi menjadi kecil dan dipipihkan dengan memencet menggunakan jempol tangan). Setelah kering, dilakukan penumbukan lagi. Jadi rebon rebon itu dicocoh sampai 3 kali. Proses ini sekaligus proses terakhir pembuatan terasi. Setelah halus, terasi bisa digunakan dan bisa di simpan dalam waktu yang cukup lama.
         Dari cara pembuatan ini, kita dapat mengetahui jika terasi Juwana, benar benar asli terbuat dari rebon tanpa bahan campuran lainnya.
       
terasi yang sudah dikukus siap di buat sambal

            Nah, bercerita soal terasi dan masakan,  keduanya tak bisa dipisahkan. Bumbu  masakan Juwana sebagian besar menggunakan terasi untuk menambah cita rasa. Resep masakan yang  mungkin tak menggunakan  terasi dalam bumbunya oleh  ibu ibu di Juwana ini akan diubah tanpa ragu. Sayur asam, sayur lodeh, sambal goreng dll rasanya menjadi tak mantap jika meninggalkan terasi . Memang tidak semua, tapi terasi tetap tak bisa ditinggalkan. Terlebih  aneka jenis sambal khas Juwana sangat memerlukan kehadiran terasi ini. Masakan masakan yang diberi terasi selain sambal terasi antara lain:

Rujak



Bahan dan Bumbu : aneka macam buah (sesuai selera), cabai merah/rawit, asam jawa. terasi, gula merah, garam.
Cara membuat: Bersihkan buah dan potong potong. Haluskan semua bumbu. Setelah halus jangan diberi air tapi ambil sepotong mentimun atau belimbing lalu diulek bersama bumbu agar gula dan kandungan air buah  tetap menyatu

Cemeding





Bahan : daun ketela rambat (ubi jalar), jeruk sambal/jeruk pecel
Bumbu: Cabai rawit, asam jawa, terasi bakar, gula merah, bawang merah bakar, garam
Cara membuat: Kukus daun ketela yang sudah dipetik dan dicuci. Semua bumbu dihaluskan. Setelah halus beri tambahan jeruk. Sajikan cemeding dengan menuang bumbu yang sudah halus di atas daun ketela.


Kering Tempe




Bahan : Tempe, petai. minyak untuk menggoreng.
Bumbu : Cabai merah,terasi, asam jawa, garam, gula merah (diulek), bawang merah dan bawang putih (diiris), daun salam, lengkuas.
Cara membuat : Goreng tempe hingga kering, lalu tiriskan. Gongso bawang merah dan bawang putih, daun salam dan lengkuas hingga harum baunya. Masukkan petai. Aduk sebentar lalu masukkan bumbu yang diulek hingga gula mencair rata. Setelah itu masukkan tempe hingga semua bumbu merata. Di bolak balik hingga matang dan sajikan.



Senin, 18 Maret 2013

Cerita Gang Joglo dan Para Pemiliknya

Gang Joglo di Juwana.
6 rumah saling berhadapan. 3 rumah berada di sisi kanan dan tiga rumah lainnya 
di sisi kiri. Jarak 3 rumah saja jauhnya seperti Dari Sabang sampai Merauke.

                                                                                            
Suasana  di  Gang  Joglo Juwana


      Jalanan masuk menuju rumah itu nampak sepi. Hanya ada beberapa anak kecil yang bermain di sekitar lorong rumah orang tuaku. Kemarin aku katakan jika di gang yang aku lewati ini ada 6 rumah Joglo yang masih berdiri kokoh. Kusebut saja gang ini sebagai Gang Joglo. Suasananya masih nampak adem ayem, khas pedesaan. Tapi barangkali terasa asing bagi yang pertama melihat. Meski begitu suasananya tidak selengang jaman dulu.



                                                         Salah satu rumah Joglo di Gang Joglo yang luas.

     Dulu Halaman halaman rumah ini Nampak luas dengan aneka pohon dan tanaman besar. Barisan pagar rumah, juga bukan berupa tembok yang meninggi ataupun jeruji besi, melainkan pagar dari tanaman. Tanaman yang ditanam untuk pagar, berupa turus  (bibit berbentuk batang tanaman) yang ukurannya sama dan ditanam rapat. Jadi saat tumbuh, turus turus itu akan tumbuh lurus dan berhimpitan (Di jamin, orang akan susah untuk memasuki pagar tersebut).



Lurung (Lorong) di Gang Joglo
lurung adalah batas rumah joglo yang satu dengan yang lain.
Dahulu pagarnya berupa tanaman bukan tembok seperti sekarang. Meski begitu suasananya tetap sama, bersih dan asri.

Ketika sudah tumbuh besar, tanaman pagar itu dipotongi sama tinggi lagi. Kayunya pun digunakan sebagai  kayu bakar untuk keperluan memasak. Itulah kehidupan yang pernah aku saksikan dan kualami  ketika  masih kecil.  Sekarang halaman yang luas itu, sudah banyak dibanguni rumah. Rumah Joglo pun harus rela tertutup oleh bangunan rumah lainnya. Namun begitu rumah Joglo tak akan kehilangan identitasnya.


                                                Rumah Joglo paling ujung di antara 6 rumah yang berbentuk Joglo



     Satu hal yang ingin aku sampaikan tentang rumah Joglo adalah papan nama pemilik rumah yang tertulis di atas pintu tengah. Aku sempat tergelitik untuk membaca ejaan penulisannya. Aku sampai mengejanya pelan pelan agar tidak salah baca. Setelah terangkai ternyata Nama Nama para leluhur itu apik apik (bagus). Nama nama Jawa orang Juwana tempo dulu, menurutku khas dan indah. Nama nama itu bahkan sudah  jarang ditemukan dan dipakai  saat ini. Mungkin kalau orang Jawa memakai nama marga barangkali namaku akan menjadi Septi Sowijoyosardjan (Hehehe kayak orang Suriname yang keturunan Jawa jadinya).

                                                               Rumah Joglo di Gang Joglo
     Karena bagus, akupun iseng mengumpulkan beberapa Nama pemilik rumah Joglo sekaligus  tetangga  dan nama keluarga. Namun ada beberapa nama yang membuatku tersenyum karena aneh dan lucu. Katanya itu nama aran atau wadanan (nama julukan/olokolokan) saat kecil. Sampai dewasa mereka tetap menggunakannya. Biasanya untuk membedakan orang, yang kebetulan mempunyai nama depan kembar. Misalnya Sutopawi lencir dan Sutopawi brintik. Lencir artinya tinggi kurus sedang brintik artinya rambutnya keriting.

                                                                Papan nama pemilik di atas pintu

                                                                                          papan nama di atas pintu
                                                                    
Dan inilah nama nama yang kutemukan. (Djo dibaca jo dan Jo dibaca yo)

Sowidjojosardjan                       Djojodikromobedjo
Towikromo                                  Djojosuwito Seneng
Suro Leksono Samsuri                Sastro Sudarmo Sutawi
Wongso Saduwi                          Sudirdjo Taridi
Sutono Tonder                           Tisno Singgon
Subari Notobuono                      Todirono Sungkono
Samekto Taslim                         Rono Panggih
Suro Suradi                                Mulyo Milir
Djojosamsi                                 Mulyo Sawi
Djojopitono                               Guno Bedjo
Marto Idris                                Kunardji Sudjono
Wiyardjo Shahid                        Sastro Sardi
Sarijo Lenthe                             Karso Sarpan
Soejoto Radi                              Largo Thempo
Surokembi                                 Djojo Sudiman
Surokidin                                  Martho Makidin
Soegono Pawi                           Rakito Nyoto
Samidin Badri                           Swasihadi