Senin, 25 Maret 2013

Enaknya Latoh dan Usus Pe dari Juwana




latoh
                                      
                                                       Latoh dan Usus Pe yang dinanti
    Jika seminggu tidak ke rumah ibu , yang pertama kurasakan adalah kangen masakannya.  Selain itu ke rumah ibu juga bisa mengurangi stress. Entah apa hubungannya, tapi bisa berbagi cerita tentang apa saja dengan keluarga membuat beban pikiran jadi berkurang. Sepertinya kepenatan seorang wanita yang sudah menjadi ibu, serasa menemukan obat jika kembali ke rumah yang dulu menjadi tempat kita tumbuh. Kita yang biasa meladeni anak anak, akan  kembali diladeni dan dimanjakan oleh ibu kitalewat masakannya. Pokoknya ibuku akan heboh sendiri jika hari libur datang. Belanjaan dari pasar banyak dan menu masakan dibuatkan aneka macam. Kadang sebelum datang, ibu sudah nelpon anak anaknya, minta di buatkan masakan apa? Jadilah kalau hari libur , keluargaku dan keluarga kakak kakakku akan ngumpul di rumah orang tua kami dari pagi hingga sore hari.Kalau kami datang kepagian, kami langsung ikut bantu bantu ibu lebih dulu, tapi kalau datangnya siang ya langsung santap saja….
Mungkin suasana seperti itulah yang bikin pikiran segar kembali. Kami bercerita tentang apa saja. Mulai cerita anak anak, keluarga, pekerjaan, korupsi, artis dan para pejabat. Headline News pokoknya hehehe….
Dan kebetulan, kakak perempuanku yang sulung datang dengan membawa  belanjaan  yang  isinya telah lama kami tunggu. Seperti hendak memberi kejutan kakakku ini sengaja membukanya di depan kami semua. Dan benar, kami semua tertawa sambil berkata…”Latoooh”….Belum selesai kami bersorak kakakku membuka satu lagi belanjaannya yang dibungkus daun jati. Begitu dibuka ternyata ada Usus Pe. “ Wah cocok ini”, kata kakak  keduaku dengan mata berbinar….

 Latoh
     adalah sejenis rumput laut yang menjadi makanan kesukaan keluarga kami. Jika pas musim, banyak penjual ikan yang  menjualnya di pasar. Harganya tidak mahal dan rasanya asin. Jika di makan kletus kletus  sebab daunnya yang hijau itu berisi air. Latoh merupakan alga hijau yang tumbuh menempel di karang karang laut. Di daerah pesisir pantai pasti tahu dan mengenal jenis rumput laut ini. Latoh tidak perlu dimasak  saat mengkonsumsinya. Tinggal di petik bagian  daunnya lalu di cuci hingga bersih , baru dibumbui bumbu urap.
urap latoh
Bumbu urap: cabai merah, bawang putih, kencur, terasi, gula. (tidak perlu diberi garam sebab latoh sudah asin

Yang mesti diperhatikan ketika mengolah latoh adalah nyucinya mesti berkali kali sebab banyak kandungan pasir dan karang yang menempel di latoh. Karena dikonsumsi mentah maka mesti di bilas menggunakan air matang. Terus kalau sudah dibumbui harus segera di makan, kalau tidak daun latoh yang menggelembung kecil kecil itu bakalan kempes. Kalau makan urap latoh , kudu dibarengi makan ikan biar nambah berkali kali hehehe…..
Dalam setiap resep yang kutampilkan, aku tidak pernah mencantumkan ukurannya. Aku ingin jika ada yang mau mencoba resepku, ukur saja jumlah bumbu sesuai dengan cara dan kebiasaan masing masing. Dengan cara itu , maka rasa masakan yang kita masak akan sesuai  dengan lidah kita.

Usus Pe
        Adalah jerohan dari ikan Pe. Banyak dijual di pasar dan cukup populer di Juwana (kayak artis populer :D). Rasanya ada pahit pahinya sedikit tapi enak.

Sambal Goreng Usus Pe
Bahan danBumbu : Bawang putih, kemiri, cabai merah, terasi (di ulek). 
Cabai merah , bawang merah, bawang putih, tomat ( diiris), daun salam, lengkuas, santan, minyak untuk menumis bumbu,
                                
Usus Pe cocok  di masak dengan bumbu yang menggunakan santan. Jika di oseng oseng atau di buat campuran sup misalnya, kurang cocok. Kemarin kami memasaknya dengan bumbu sambal goreng pete.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar