Rabu, 24 Juli 2013
Pindang Daging Sapi
Sajian Daging Berkuah
Sejenak berganti ke masakan daging. Karena anak anak puasa, kasian jika ikan terus yang di konsumsi. Katanya daging kan bisa mengganjal perut agar kenyang terus sepanjang hari...hehehe. Mengkonsumsi daging juga bisa menjaga pertumbuhan anak optimal meski sedang berpuasa.
Kali ini aku memilih menu nasi pindang. Pembaca jangan salah mengerti ya, pindang di sini bukan pindang ikan. Tapi daging yang dimasak santan dan diberi campuran daun so. Masakan ini seperti jenis masakan pindang Kudus, tapi kalau di Kudus mesti pakai daging kerbau. Sementara kalau di Juwana pakai daging sapi.
Oh ya, bumbu untuk pindang sapi adalah bumbu yang super lengkap menurutku, maksudnya banyak sekali yang mesti diuleg. Tapi tahan ya ngulegnya sampai halus? hehe...
Dulu waktu aku kecil aku sering diajak makan nasi pindang di warung makan sekitar terminal Juwana. Setiap warung pasti menyediakan menu nasi pindang dan asem asem. Jadi nasi pindang juga terkenal di Juwana. Tapi orang lebih mengenal jika nasi pindang itu menu daerah Kudus.
Ini resep cara membuat Sayur Pindang. Aku sebut sayur karena masakan ini berkuah dan pakai daun.
Pindang Daging Sapi
Bahan : daging sapi, daun so, santan, kecap, cabai rawit untuk sambal.
Bumbu : Bawang merah, bawang putih, ketumbar, jintan, merica, kencur, jahe, pala, kemiri, lengkuas, asam Jawa,kluwak, terasi, garam, gula.
Cara membuat : Rebus daging hingga empuk, lalu potong potong sesuai selera. Masak kembali air kaldu dan potongan daging. Bumbu yang telah dihaluskan ditumis hingga wangi. Setelah itu campurkan ke dalam kuah. Setelah mendidih masukkan santan kental, kecap dan daun so. Tunggu hingga matang dan masakan siap disajikan. Jangan lupa, bagi yang suka pedas bisa membuat sambalnya dengan cabai rawit matang.
Senin, 22 Juli 2013
Pepes Cumi Ala Juwana
Musim Iwak Nus (Cumi-cumi)
Nus begitu orang Juwana menyebutkan cumi cumi. Ada dua jenis yang sering di jual di pasar yaitu cumi cumi yang bentuknya seperti tabung memanjang yang disebut nus dan cumi cumi yang bentuknya membulat disertai thothok (punggung berkapur yang keras) yang disebut blekuthak (ngeri namanya ya...hehehe)
Mesti bertinta hitam dan menakutkan namanya, tapi enak jika sudah matang dan disantap.
Kalau beli aku biasanya mencari nus yang bertelur, karena rasanya lebih enak. Lagipula kalau di masak bentuk nus menjadi padat karena perutnya akan menggelembung. Kalau direstoran kita sering nemui nus yang terhidang biasanya sudah berubah bentuk. Mulai yang dikerat sampai yang sudah menjadi putih bersih. Tapi kalau orang Juwana biasanya lebih suka memasak tanpa membuang tinta. Justru dengan tampilan hitamnya itulah yang menggoda.
Oh ya, kalau pingin Nus yang kita masak empuk, goreng terlebih dulu dengan minyak goreng, sampai semua permukaan nus tertutupi. Masaknya juga jangan terlalu lama yang penting matang. Jangan merebus Nus dengan air sebab dagingnya akan menjadi alot (keras).
Membungkus nus dengan daun pisang lalu mengukusnya juga membuat daging nus menjadi empuk. Maka kalau lagi nggak suka masakan berminyak bikin saja brengkes nus (pepes cumi), seperti resep di bawah ini.
Brengkes Nus
Bahan : cumi cumi, daun, pisang, petai.
Bumbu : Cabai merah dan rawit, bawang merah, bawang putih, kemiri, asam jawa, merica, tomat, garam, gula.
Cara membuat : Bersihkan cumi. Tarik punggungnya yang lancip yang menyerupai plastik. Haluskan semua bumbu, lalu bubuhkan di atas nus hingga rata. Tambahkan petai, lalu bungkus bahan yang sudah jadi dengan daun pisang. Kukus hingga matang, lalu di panggang untuk menghilangkan air yang tersisa di dalam bungkusan daun.
Minggu, 21 Juli 2013
Kakap Bumbu Kunir
Warna Kuning Olahan Kakap
Kakap yang aku masak kali ini, bukan kakap putih tambak atau cukil. Tapi namanya juga Kakap putih (hasil tangkapan laut). Aku sebut ikan Kakap saja. Pas belanja aku milih yang ukurannya kecil saja, sebab yang besar takut ndak habis(ukurannya gede banget).
Bedanya dengan ikan kakap tambak atau cukil adalah daging ikan kakap lebih kesat/kenyal. Tapi menurutku kakap lebih amis baunya daripada cukil.
Yang membedakan lagi dengan cukil adalah
Kakap mempunyai bentuk kepala yang melengkung tidak belah ketupat.
Sisik kakap lebih besar, juga mengkilat dan bening.
Untuk mengurangi rasa amis, aku memasak kakap dengan bumbu kuning. Katanya sih bumbu kuning, ini mirip dengan masakan Padang yaitu Gulai Kakap. Mungkin saja benar, tapi kalau di Juwana sih di sebut bumbu kunir (kunyit), untuk mmembedakan dengan olahan mangut yang juga berwarna kuning dan bersantan.
Kakap Bumbu Kunir
Bahan : ikan kakap ukuran sedang, santan encer dan santan kental, petai, cabe rawit, minyak goreng.
Bumbu : kunyit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, terasi, garam, gula (semua dihaluskan) Daun jeruk, sere, lengkuas, tomat.
Cara Membuat : Tumis semua bumbu yang di haluskan. Tambahkan dengan daun jeruk, serai. Setelah harum, masukkan santan encer dan ikan kakapnya. Lima menit setelah mendidih masukkan santan kental. Masak hingga kuah mengental. Sebelum diangkat masukkan petai dan tomat. Setelah keduanya layu kompor bisa dimatikan dan sajian siap dihidangkan.
Kamis, 18 Juli 2013
Buntil Ikan Pindang Daun Ketela
BUNTIL IKAN PINDANG
Biasanya Buntil di buat dengan bahan teri dan tempe. Tapi kali ini aku mencoba membuat buntil dengan bahan ikan pindang yang banyak di jual. Para pedagang sayur keliling juga banyak yang bawa untuk dijual. Jadi mudah untuk menemukan bahannya.
Meski berbumbu seperti botok tapi tak perlu daun pisang untuk membungkus. Cukup daun ketela sebagai alat pembungkusnya. Kalau istilah Jawa di buntel. Barangkali karena dibuntel itulah maka resep ini di sebut dengan istilah Buntil.
Untuk daun ketela, sebelum aku gunakan untuk membungkus, terlebih dulu kurebus biar empuk. Sebab menurutku buntil harus dibuat dengan rasa yang lunak. Pokoknya super empuk.
Repotnya membuat Buntil apa ya? Hehehe....mesti marut kelapa sama bikin santan plus bikin bumbunya dua kali. Selebihnya gampang gampang saja...(repotan nyeterika kali ya?)
Tapi seneng liat hasil masakan Buntil khas Juwana yang uenakk.....Apa sih standart enaknya? Masa bikinan sendiri dipuji puji sendiri? Hehehe...standartnya karena anak anakku suka, dan minta dibuatkan lagi.....
Tapi waktu masak aku buat kesalahan juga. Bungkusan daun ketelanya ada yang pudar jadi buntil kelapanya pada keluar. Harap maklum ya...
Okelah..., waktunya menulis resep
Buntil Ikan Pindang Daun Ketela
Bahan : ikan pindang diambil dagingnya, daun ketela direbus terlebih dahulu ,kelapa paurt yang muda, cabe rawit merah utuh, petai, santan, petai cina, minyak untuk menumis.
Bumbu untuk kelapa yang di parut: ketumbar, jintan, bawang putih, bawang merah, cabai merah, terasi, kencur, garam, gula. ( dihaluskan)
Bumbu untuk kuah : ketumbar, kemiri, bawang putih, bawang merah, garam, sere, gula merah (dihaluskan)
Cara Membuat : Campur ikan pindang, parutan kelapa yang sudah berbumbu, petai cina dan cabai rawit merah utuh. Tata daun ketela menumpuk hingga lebar. Masukkan campuran bahan buntil yang sudah jadi. Tutup bahan buntil dengan daun ketela hingga rapi. Kalau perlu diikat agar tidak lepas. Setelah selesai kukus.
Sambil menunggu buntil yang dikukus. Siapkan bumbu untuk kuah.
Setelah 20 menit angkat bahan buntil. Setelah itu kita tumis bumbu kuahnya hingga harum. Kemudian masukkan santan. Masak hingga santal mengental. Jangan lupa masukkan petai dan cabe rawit utuh. Terakhir masukkan buntil yang sudah dikukus ke dalam kuah. Rebus sebentar lalu angkat.
Senin, 15 Juli 2013
Ikan Banyar Goreng
Pedasnya Goreng Banyar
Ikan Banyar biasa diolah menjadi ikan pindang. Tapi di Juwana ikan ini juga banyak di jual dalam keadaan segar. Orang kadang bingung membedakan ikan banyar dengan ikan kembung. Mungkin karena sama sama di buat untuk bahan ikan pindang. Menurutku ikan banyar bentuknya lebih lebar jika di banding ikan kembung. Daging ikan banyar tidak setebal ikan kembung. Bagian tengah juga lebih tipis. Jadi kalau di goreng kadang bagian perutnya bisa ilang.
Meski hasil menggoreng sering tidak memuaskan, tapi aku tidak kapok membeli ikan banyar. Selain gurih rasa ikannya bentuk ikan banyar ini sangat menarik. Apalagi kalau ditata menumpuk di lapak penjual ikan. Kelihatan enak kalau sudah matang....
Selain di goreng ikan banyar juga bisa dimasak dengan aneka bumbu. Tapi seringnya aku beli buat di goreng dan di beri sambal.
Kalau di bumbui aku suka yang pakai bumbu cabai rawit merah yang banyakdan aku buat asin. Jadi rasanya Pedas mantap.
Banyar goreng cabai rawit
Bahan : Ikan Banyar, minyak goreng, daun jeruk.
Bumbu : Cabai rawit merah, tomat, bawang putih, terasi, gula, garam.
Cara Membuat : goreng ikan yang telah bersih, lalu sisihkan. Haluskan semua bumbu lalu tumis dengan minyak goreng. Setengah matang masukkan daun jeruk ikan yang sudah di goreng. Diaduk aduk hingga bumbu rata dan matang.
Pepes Cukil (Kakap Putih Tambak)
Brengkesan Iwak Cukil
Itu nama masakan hari ini, dalam bahasa Juwana. Karena Dapet ikan cukil lagi di pasar. Di kepala langsung terlintas brengkes/pepes ikan. Kebetulan kemarin hari Minggu. Pas dolan ke rumah ibu, aku sempat meminta daun pisang dan memanen sedikit brimbing keris (belimbing wuluh). Jadi cocok kalau acar buka hari ini bikin brengkes cukil dengan belimbing wuluh.
Bagi yang sudah lupa , apa itu ikan cukil? Aku ingatkan kembali ya....ikan cukil adalah sebutan untuk ikan kakap putih tambak di Juwana. Nama lain ikan cukil adalah ikan cabikan.
Ukuran ikan aku pilih yang sedang saja. Nanti mengolahnya tak perlu dipotong potong, di biarkan utuh saja. Biar jadi brengkes cukil Jumbo hihi.... Semua bumbu sudah siap. Bawang dah aku kupas, belimbingnya ada 4, besar besar dan juga 2 tomat besar. Daun dah aku cuci, sekarang sudah kering. Sekarang waktunya memasak.
Brengkes (Pepes) Ikan Cukil
Bahan : ikan cukil ukuran sedang, biarkan utuh. Daun pisang, daun salam.
Bumbu: Cabai merah dan cabai rawit, bawang merah, bawang putih, kemiri, asam Jawa, garam, garam, belimbing wuluh, tomat,
Cara membuat : Haluskan bumbu. Untuk belimbing dan tomatnya di haluskan setelah bumbu lainnya halus. Sebab belimbing dan tomat di tumbuk kasar saja. Siapkan daun pisang. Bagian paling bawah daun pisang letakkan daun salam terlebih dulu, lalu beri bumbu. Tumpangi dengan ikan, setelah itu bagian atas di bumbuhi bumbu kembali hingga ikan tertutup. Gulung daun pisang dan semat dengan lidi. Kukus hingga matang. Setelah diangkat, pepes di panggang dalam api kecil agar airnya mengering.
Minggu, 14 Juli 2013
Botok Rebon Juwana dan Sayur Asem Campur
Hidangan untuk Berbuka dan Sahur
Sore kemarin aku membuat bothok rebon, untuk menu berbuka. Dengan tambahan sayur lodeh dan tempe goreng, ternyata hidangan sederhana itu cocok buat anak anak. Alhasil untuk menu sahur, aku mesti bikin lauk lagi. Tadinya kupikir bothok rebonnya masih ada sisa...., tak tahunya tandas duluan. Hehehe... Sebelum anak anak bangun sahur, aku kembali memasak lauk. Yang simpel simpel saja, tak butuh waktu lama tapi lengkap. Ada bandeng, udang dan kacang panjang. Kuolah saja bahan diatas menjadi sayur asem isi bandeng dan udang. Jadilah menu sahur yang segar.
Botok Rebon
Bahan : rebon, kelapa yang muda di parut, petai Cina, irisan cabai rawit, daun pisang.
Bumbu: ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai merah, kencur, terasi, garam, sedikit gula.
Cara membuat : Haluskan semua bumbu. Setelah itu campurkan bumbu ke dalam kelapa parut, Tambahkan rebon yang sudah dicuci, petai Cina dan irisan cabai rawit. campur hingga rata lalu ditum ( dibungkus dengan daun pisang). Kukus hingga matang.
Sayur Asem Campur
Bahan : bandeng, udang, kacang panjang, air.
Bumbu: bawang merah, bawang putih, cabai merah, daun salam, lengkuas, terasi, asam Jawa.
Cara membuat : Rebus air hingga mendidih. Masukkan irisan bandeng, udang yang masih berkulit, dan kacang panjang. Setelah mendidih kembali masukkan bumbu yang telah dihaluskan. Rebus hingga semua bahan dan bumbu matang.
Jumat, 12 Juli 2013
Memasak Udang
Memasak Udang dan Sayur
Bulan Ramadhan telah tiba, saatnya Umat Muslim untuk menjalankan ibadah Puasa. Berbahagialah, sebab kita masih bisa bertemu bulan mulia dan bulan penuh ampunan ini. Semoga Puasa, makin menambah keimanan, dan kita sebagai manusia senantiasa bisa mensyukuri nikmat dariNya. Amin.
Ngomong ngomong soal puasa, tentunya tak lepas dari sahur dan berbuka. Menu apakah yang akan kita olah hari ini? Bagi yang suka ikan dan udang, menu sederhana ini boleh dicoba..
Mudah cara membuatnya dan cepat persiapannya.
Udang Bakso Bandeng Saus pedas
Bahan : Udang kupas, bakso bandeng, putren (jagung muda), kembang kol, minyak goreng.
Bumbu : bawang putih, bawang bombai, saus sambal pedas manis, garam.
Cara memasak : Rebus bakso hingga matang lalu sisihkan. Siapkan minyak untuk menggoreng bawang putih. Setelah layu masukkan udang kupas bersama putren dan kembang kol. Di bolak balik hingga setengah matang. Tambahkan bakso bandeng, garam dan sambal pedas manis. Terakhir masukkan bawang bombai dan orak arik sampai matang. Siap sajikan.
Udang Brokoli rebus
Bahan : Udang, telur puyuh, brokoli, minyak untuk menggoreng.
Bumbu : bawang bombai,garam
Cara membuat :Udang di rebus dengan air setengah matang. Setelah dingin kupas dan sisihkan.
Siapkan minyak goreng untuk menumis bawang bombai. Setelah itu masukkan brokoli dan telur puyuh yang sudsh dikupas. Tambahkan garam. Aduk aduk hingga rata. Terakhir tambahkan udang masak yang telah di kupas. Bolak balik sebentar lalu angkat dan siap disajikan.
Udang Kecap
Bahan :Udang ukuran sedang, di kupas. air, kecap, cabai rawit utu.
Bumbu : bawaang merah, bawang putih, cabai merah, jahe (semua diiris)
kemiri, bawang putih garam dihaluskan.
Cara membuat : Tata udang kupas dalam panci. Tambahkan bumbu yang diiris di atasnya. Bumbu yang dihaluskan di tambah air lalu maskkan juga ke dalam panci. Jangan lupa cabai rawit utuhnya. Beri air secukupnya, garam, dan kecap. Rebus hingga mengental dan matang
Jumat, 05 Juli 2013
Jajanan Tradisional
Jajanan Tradisional masih memikat sampai sekarang. Jika ada sebagian pendapat yang mengatakan, anak sekarang sudah banyak yang tak kenal jajanan tradisional Indonesia, itu hanyalah rumor. Sebab kenyatannnya, banyak dari mereka yang suka dan tahu jenis pangan yang satu ini. Mungkin mereka lebih suka pizza dan turunannya, tapi sebenarnya mereka mengkonsumsi makanan ini tidak saban hari. Paling dua Minggu sekali atau sebulan sekali. Ukurannya paling 1 potong sekali makan. Selebihnya kita akan bosan dan eneg.
Jadi tak perlu khawatir jajanan tradisional kita akan terancam, sebab fakta di lapangan, jenis jenis jajanan atau penganan atau kue Indonesia, tak akan sirna di telan Jaman. Para penjual makanan ini masih banyak yang eksis. Para pembeli masih banyak dan kadang membuat antrean yang menyemut untuk sekedar menikmati getuk misalnya. Para pembuat kue tradisional tak hanya di kota kota tapi juga di desa desa. Keberadaan jajanan tradisional memang sudah jadi bagian budaya. Jadi tak ada sekat sekat antara pembuat kue dari kota atau desa. Jika rasa kue nikmat dan lezat, berita dari mulut ke mulut akan tersebar dengan sendirinya.
Sementara itu jajanan tradisional yang mudah kita temukan di sekitar Juwana dan Pati yang masih diburu para pembeli antara lain : klepon, nagasari, getuk, Bugis poci dll. Kalau sebelumnya aku sudah pernah membahas tulisan tentang berburu jajanan pasar di pasar tradisional, sekarang aku berburunya di toko. Banyak sekali macam dan ragamnya. Semuanya enak dan lezat. Ini adalah jajanan pasar di toko langgananku, yang letaknya di Jalan Pemuda Pati. Di jamin yang sudah beli pasti ketagihan hehehe....Buka Senin sampai Sabtu mulai jam 9 pagi sampai setengah 5 sore. Bisa buat oleh oleh untuk kerabat, untuk hidangan arisan atau camilan di rumah.
Bongko Pisang
Kue berbahan tepung beras dengan campuran santan, pisang hingga daun pandan. Pembuatannya dengan cara memasak semua bahan hingga menjadi adonan lalu di tum (dibungkus daun pisang) dan dikukus. Bongko di Pati, Juwana dan sekitarnya, ada aneka jenis , yaitu Bongko polos, bongko pisang/bongko ulet dan bongko isi juroh (gula jawa)
Nagasari
Makanan berbahan tepung beras dengan isi pisang. Isi pisang biasanya dipotong serong. Mungkin hampir sama dengan bongko, bedanya pisang di dalam bongko biasanya di haluskan/diulet. Jika di Juwana Nagasari di kemas dalam daun pisang yang di buat seperti pepes, pendek pendek. Setelah selesai di kukus dan matang, lidi penyemat harus dilepaskan saat di hidangkan.
Jajanan berbahan dasar ketan. Dalamnya bisa diisi dengan aneka daging. Bisa daging ayam berbumbu, kelapa sangrai berbumbu hingga abon ayam/sapi. Cara membungkus lemper juga beda. Biasanya menggunakan dua daun dengan bentuk gulungan dan saling menutup.
Nagasari Bandung
Apa Beda Nagasari dan Nagasari Bandung ? Kalau orang Juwana bedakannya dengan lihat bungkusan nya. Jika daunnya masih segar, berarti Nagasari Bandung sedang kalau daunnya bekas dikukus cukup di sebut Nagasari. Kalau Nagasari terbuat dari tepung beras maka nagasari Bandung terbuat dari tepung sagu (hungkwe) yang di beri pisang.
Arem Arem
Bisa berbahan beras/nasi aron juga bisa mie. Isi arem arem adalah sambal goreng. Di juwana arem arem biasanya diisi dengan sambal goreng kentang dicampur hati ayam/sapi dan udang. Arem arem bisa dijadikan pengganti sarapan. Enak dijadikan bekal saat bepergian.
Onde Onde
Aku suka onde onde yang lunak dengan isi kacang hijau, seperti buatan toko langgananku ini. Hmm....
Pastel
Ciri khas jajanan pastel adalah bentuknya yang setengah lingkaran dengan pinggiran bergerigi, seperti bantal hias. Isi dalam pastel, pasti ada kentang sama wortel. Juga ada irisan telurnya.
Resoles
Melihat cara pembuatannya yang menurutku rumit, aku lebih senang beli kalau sedang kepingin. Kelihatannya bikin adonannya mesti pake tepung terigu, tapioka, telur, margarin dll. Di mixer pula. terus dilipat ,di gulingkan ke tepung roti....aduh , nggak sabar bikinnya hehehe....
Getuk dan Lopis Runting
Kalau kepingin makanan yang satu ini tidak mengharuskan kita hunting ke Runting (Pati) dulu. Di pasar pasar tradisional di Juwana juga banyak.
Sudah sering nyobain yang di Runting , juga sering dapat kiriman dari teman. Ternyata bener bener enak. Satunya berbahan ketela, dan lopisnya berbahan ketan. Taburan untuk getuk biasanya ada tiga. Kelapa parut biasa, serundeng (kelapa parut sangrai) dan juroh (gula jawa cair).
Rabu, 03 Juli 2013
Jalan jalan
Menikmati Kuliner Semarang
Liburan Tiba. Anak- anak minta pergi jalan jalan. Tidak perlu jauh jauh. Kota kota disekitar Pati saja. Pilihannya jatuh ke Kota Semarang. Perjalanan hanya sekitar 1,5 - 2 jam. Mereka pingin cari buku dan beli kaos. Dari rumah mereka sudah punya rencana lain. Nanti kalau makan siang di kampung Laut saja. Sebab sambil menunggu makanan, mereka bisa memancing ikan bandeng, katanya.
Semarang memang sudah jadi kota favorit. Di Semarang mereka suka dengan kulinernya. Katanya enak seperti rasa masakan di Pati dan Juwana. Barangkali sama sama wilayah Pantura ya?
Sebenarnya anak anak juga senang kalau ke Solo, sebab banyak kerabat yang tinggal di sana. Sayang pas liburan sekarang jalan dari Pati ke Solo yang melewati Purwodadi , sedang dilakukan perbaikan. Banyak antrian kendaraan dan jalannya bergelombang bikin perut berombak kalau lewat sana.
Karena memilih waktu dan jarak, ke Semarang pastilah pilihan yang tepat.
Rencana kami mulus tanpa hambatan. Satu persatu tempat kami singgahi. Ternyata yang paling banyak kami kunjungi adalah pusat pusat jajanan di Semarang. Mau tahu apa yang kami beli buat oleh oleh?
Lumpia
Mudah ditemukan di sudut sudut kota Semarang. Mulai di gang Lombok sampai di Jalan Pemuda. Kalau buat oleh oleh lebih baik yang belum di goreng. Nanti kalau sampai di rumah goreng sendiri.
Bakpao ayam panggang
Kami beli di toko roti Linda. Selain bakpao kami suka dengan dendeng ayam dan dendeng sapinya yang empuk.
Nasi Langgi Semarang
Belinya di sekitar daerah Tanah Mas. Tidak ada tulisan warungnya. Hanya menyediakan jajanan buat yang pagi pagi repot masak. Rasanya lumayan lezat dan juga murah.
Tahu isi Bung(rebung)
Tak sengaja kami menemukan oleh oleh yang rasanya nikmat sekali. kami hanya singgah untuk membelikan sopir makanan kecil tak di sangka di sana ada oleh oleh yang ternyata banyak di buru. kami lupa namanya tapi kami ingat jalannya kalau sampai di sana lagi. Kalau sore hari juga ada di tempat warung penjual Soto Neon Semarang.
Bakso Salatiga
Si kecil minta bakso kesukaannya. Adanya di jalan Thamrin.
Tahu Bakso
Ini oleh oleh khas ungaran. Karena tidak ke ungaran kami beli yang di dekat Simpang Lima Semarang saja. Asinnya pas dan lezat juga.
Masih banyak kuliner Semarang yang kami sukai. Kapan kapan kalau ada waktu ke sana, aku tulis lagi hasilnya....Sekarang waktunya istirahat...... kenyang........
Liburan Tiba. Anak- anak minta pergi jalan jalan. Tidak perlu jauh jauh. Kota kota disekitar Pati saja. Pilihannya jatuh ke Kota Semarang. Perjalanan hanya sekitar 1,5 - 2 jam. Mereka pingin cari buku dan beli kaos. Dari rumah mereka sudah punya rencana lain. Nanti kalau makan siang di kampung Laut saja. Sebab sambil menunggu makanan, mereka bisa memancing ikan bandeng, katanya.
Semarang memang sudah jadi kota favorit. Di Semarang mereka suka dengan kulinernya. Katanya enak seperti rasa masakan di Pati dan Juwana. Barangkali sama sama wilayah Pantura ya?
Sebenarnya anak anak juga senang kalau ke Solo, sebab banyak kerabat yang tinggal di sana. Sayang pas liburan sekarang jalan dari Pati ke Solo yang melewati Purwodadi , sedang dilakukan perbaikan. Banyak antrian kendaraan dan jalannya bergelombang bikin perut berombak kalau lewat sana.
Karena memilih waktu dan jarak, ke Semarang pastilah pilihan yang tepat.
Rencana kami mulus tanpa hambatan. Satu persatu tempat kami singgahi. Ternyata yang paling banyak kami kunjungi adalah pusat pusat jajanan di Semarang. Mau tahu apa yang kami beli buat oleh oleh?
Lumpia
Mudah ditemukan di sudut sudut kota Semarang. Mulai di gang Lombok sampai di Jalan Pemuda. Kalau buat oleh oleh lebih baik yang belum di goreng. Nanti kalau sampai di rumah goreng sendiri.
Bakpao ayam panggang
Kami beli di toko roti Linda. Selain bakpao kami suka dengan dendeng ayam dan dendeng sapinya yang empuk.
Nasi Langgi Semarang
Belinya di sekitar daerah Tanah Mas. Tidak ada tulisan warungnya. Hanya menyediakan jajanan buat yang pagi pagi repot masak. Rasanya lumayan lezat dan juga murah.
Tahu isi Bung(rebung)
Tak sengaja kami menemukan oleh oleh yang rasanya nikmat sekali. kami hanya singgah untuk membelikan sopir makanan kecil tak di sangka di sana ada oleh oleh yang ternyata banyak di buru. kami lupa namanya tapi kami ingat jalannya kalau sampai di sana lagi. Kalau sore hari juga ada di tempat warung penjual Soto Neon Semarang.
Bakso Salatiga
Si kecil minta bakso kesukaannya. Adanya di jalan Thamrin.
Tahu Bakso
Ini oleh oleh khas ungaran. Karena tidak ke ungaran kami beli yang di dekat Simpang Lima Semarang saja. Asinnya pas dan lezat juga.
Masih banyak kuliner Semarang yang kami sukai. Kapan kapan kalau ada waktu ke sana, aku tulis lagi hasilnya....Sekarang waktunya istirahat...... kenyang........
Langganan:
Postingan (Atom)