Kamis, 22 November 2012
UCAPAN UCAPAN DAHLAN ISKAN YANG MENARIK (2)
DAHLAN ISKAN
Dalam menulis Dahlan Iskan mempunyai gaya seperti sedang berbicara. Maka meskipun di bawah ini ada beberapa kalimat yang di tulis dan telah dimuat (dari berbagai sumber), tetap saya sampaikan sebagai "Ucapan Ucapan Dahlan Iskan yang Menarik".
Ucapan Ucapan Dahlan Iskan tak hanya menghipnotis tapi juga memberi jalan keluar/solusi. Begitu mudahnya beliau menerangkan dengan kalimat sederhana, tanpa ada kesan menggurui. Program program Pemerintah yang dirasa sulit mengerjakannya, di tangan beliau seolah mudah untuk menyelesaikannya. Ada banyak ide untuk mendapat hasil terbaik. Beliau kumpulkan orang orang yang peduli pada bangsa ini, mulai dari pengusaha, orang muda, ilmuwan, peneliti, sampai orang kecil. Beliau juga sangat mengapresiasi para ilmuwan muda, anak muda juga tokoh muda. Tak segan beliau juga melontarkan pujian bagi orang yang dianggap berjasa dalam pengembangan suatu misi BUMN.
Setiap kali Bapak Dahlan Iskan menyebutkan nama seseorang ditulis dalam ulasannya, rasanya menharukan sekali. Sepertinya beliau hendak menunjukkan jika Bangsa Indonesia, sebenarnya mempunya ilmuwan ilmuwan pintar dan hebat yang sanggup membangun negeri ini. Ada banyak SDM SDM mumpuni, namun selama ini suaranya nyaris tak terdengar. Mereka tak pernah di dimunculkan/diperhatikan/dibutuhkan bangsa ini. Peneliti/ pakar seakan tak pernah memiliki rumah di negerinya sendiri. Ironis sekali bukan?
Keberadaan mereka seolah tenggelam oleh hingar bingar, hiruk pikuk politik, yang cenderung bikin stress. Di dalam politik orang cenderung lebih banyak bicara daripada bekerja. Sementara negeri ini sedang butuh orang yang bekerja. Orang orang yang sering menyebut dirinya ahli juga terlihat hanya sekedar mencari popularitas, mencari jabatan, dan harapannya sendiri. Mereka tidak mewakili siapapun.
Untung ada bapak Dahlan Iskan (menurut saya). Andai anak muda mau membaca dan akhirnya mau memahami, sekaligus mempraktekan nasehat yang telah banyak dikemukakan, yakinlah, bangsa ini akan maju seperti asa kita semua. Selanjutnya di bawah ini ada lanjutan kutipan dari tulisan dan ucapan Bapak Dahlan Iskan selanjutnya :
1. "Waktu begitu cepat berlalu. Pantaslah bagi orang yang tidak bisa bekerja cepat begitu mudah digilas. BUMN bertekad akan mewujudkan keyakinan bahwa kita mampu melakukan apa saja asal kita mau. Kita sering tidak bisa melakukan sesuatu, bukan karena tidak mampu, tapi karena kita tidak mau.
Saya punya prinsip, direksi perusahaan tidak boleh cengeng. Modal besar sekalipun akan di tangan seorang direksi yang cengeng akan habis begitu saja (Gangnam Style Sepanjang Tahun)
2. "Modal" memang sering seperti misteri. Ada perusahaan yang benar benar perlu modal. Tapi, banyak juga modal yang dimaksud hanyalah berupa dukungan kepercayaan. Percaya pada pemegang sahamnya, percaya kepada direksinya 9percaya direksinya akan mau kerja keras), dan kadang cukup percaya bahwa orang lain yang mempercayainya. Kepercayaan mulai muncul ketika direksi barunya adalah orang orang yang tidak hanya ahli di bidang nuklir, tapi juga mau menderita dan mau bekerja keras. Bukan direksi yang selalu memikirkan, " kalau saya kerja keras, saya akan dapat apa"
3. "Pergi merantau ke suatu tempat itu penting. Dengan cara itu maka kehidupan akan berubah. Saya keluar dari desa saya ke tempat yang jauh ke Kalimantan. Itu pertama kalinya saya ke pelabuhan, pertama kali saya menyeberangi lautan. Pergi ke Kalimantan telah menorehkan suatu perubahan penting dalam hidup saya. Merantau telah memisahkan dirinya dengan kehidupan yang sebelumnya. Oleh sebab merantau perlu dilakukan, dengan merantau maka semua akan berubah. Merantau sangat penting. Saya tahu bahwa saya bukan orang pintar, saya percaya kepada hati saya." (di acara Ernst & Young Entrepreneurs Forum 2012)
4. Pengusaha harus berdiri di atas kemampuannya sendiri. Karena pengusaha yang riil harus berdiri di atas kapabilitasnya. Dan itu saya lihat sebagai fenomena di Indonesia bahwa semua hal meminta kepada Pemerintah dan semuamenyalahkan Pemerintah. Pengusaha jangan meminta Pemerintah untuk melakukan apapun. Itu kondisi tidak bagus . Saya harus berjuang melawan pemikiran itu. Jangan minta pemerintah melakukan apapun, lebih baik pemerintah juga tidak melakukan apapun (di acara Ernst & Young...)
5. "Ini juga menunjukkan bahwa dunia perguruan tinggi sebenarnya sudah lama memendam kesumat, melahirkan sesuatu yang bersejarah oleh kemampuan intelektual bangsa sendiri. Bahwa konsep ini bisa lahir begitu cepat pada dasarnya juga karena dunia perguruan tinggi sudah lama melakukan kajian, riset, dan ujicoba yang mendalam " (plok plok di Istana Yogya)
6. "Korupsi bukan hanya kerugian uang, tapi hancurnya sistem, jauh lebih mahal harganya. BUMN dengan aset sampai triliunan harus menjadi salah satu tangan negara. Jika diibaratkan BUMN adalah tangan kiri , maka APBN adalah tangan kanannya. Sebagai tangan kiri negara, maka saya harus menyadari untuk apa BUMN, dan saya kira tidak lain untuk mensejahterakan rakyat. Oleh karena itu, sejak awal saya berkomitmen untuk melakukan bersih bersih di lembaga yang saya pimpin. Saya tidak ingin berlarut larut dalam polemik di ranah politik. Saya tidak ingin ada kesan, lebih rajin membersihkan rumah orang lain ketinbang rumah sendiri, karena itu saya akan lebih fokus untuk membenahi BUMN. Saya belum akan datang ke KPK untuk melapor, Saya tidak mengatakan tidak akan datang ke KPK, namun saat ini saya belum akan ke KPK karena benah benah rumah sendiri itu lebih penting. Persoalan utama BUMN tidak maju karena pemimpinnya tidak kompak. Penyebab utamanya karena adanya intervensi dari dalam dan dari luar. Bisa jadi orang dalam BUMN yang mengundang intervensi untuk mendapat beking orang kuat di pemerintahan. Kalau ada lima direkturnya, lima limanya cari beking, ini yang menjadi penyebab utama BUMN tidak maju. Saya belum mengatakan tidak akan melaporkannya.Saya akan tetap lihat perkembangannya. Persilatannya masih panjang. Saya yakin, kalau saja seluruh institusi misalnya Kejagung, MA, dan Polri melakukan bersih bersih di internalnya maka seperlima masalah korupsi di negeri ini akan terselesaikan (Medan , di Acara membangun Etika Pejabat Bersih dari Korupsi 17 Nop 2012)
7. "Tokoh inspirasi saya aneh tapi kecenderungan begitu. Idola saya, bapak saya yang tukang kayu serabutan, petani. Tapi nggak tahu, kenapa bapak saya yang saya idolakan. Saya mengidolakan bapak tanpa peduli profesi dan keberhasilan bapak. Namun pelajaran dari bapaklah yang membuat saya terkagum kagum.Ayah saya mempunyai sifat ikhlas dalam menerima hidup. Hidup itu diserahkan apa adanya. Tawakal sekali. Bukan itu saja, setiap anak di dunia ini pasti mengidolakan bapaknya dan tidak melihat bapaknya tersebut baik atau jahat. Siapapun anda, anda itu diam diam akan menjadi idola anak anda. Oleh karena itu anda jangan melakukan hal bertentangan dengan anak anda. Anda akan jadi idola anak anda." ( Depok, 17 Nop 2012)
8. "Jabatan setinggi Presiden, saya percaya di situ pasti ada campur tangan Tuhan. Tidak bisa saya berambisi sekali menjadi Presiden. Tapi saya serahkan kepada takdir. Saya tidak berharap jabatan Presiden bisa diraih dengan mudah. Menjadi Presiden tergantung takdir bukan hanya tergantung kemauan. Ada orang yang luar biasa inginnya menjadi Presiden , tapi tidak jadi. Saya serahkan semuanya kepada nasib."
9. "Bukan karena tidak mampu tapi karena tidak mau. Begitu kita mau kita bisa. Seperti saya, tidak masuk akal , saya dulu jadi dirut PLN. Saya hanya lulusan Madrasah. Sempat perguruan tinggi tapi DO. Tidak masuk akal (Seminar di Gunadarma 17 Nop )
10. "Mengapa negara kita sangat tergantung dari Luar negeri? Jawabannya saat itu karena kita kurang SDM , kurang modal, dan kurang pengetahuan. Kondisi saat ini sudah berubah. Jumlah SDM , modal pengetahuan masyarakat Indonesia juga sudah meningkat. Masalahnya, kok masih saja Indonesia bergantung kembali ke luar negeri? Masyarakat Indonesia harus berubah dan harus siap menjadi agen perubahan (agent of change). Hal itu di lakukan agar masyarakat Indonesia bisa mandiri dan siap menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Berarti di sini perlu perubahan atau keberanian kita untuk menyinergikan potensi yang ada untuk dikelola menjadi sumber kebangkitan Indonesia. Untuk bisa melakukan keberanian, masyarakat harus berani bertindak dan berubah. Masyarakat Indonesia perlu memulainya dari sekarang. Jangan ditunda tunda lagi, tentang apa saja yang kita sudah bisa lakukan. Sehingga secara perlahan dan pasti, kita suatu saat akan tegak dan jadi bangsa yang mandiri. Sebaiknya mahasiswa tehnik tidak main politik., tetapi lebih berfokus pada bidang masing masing. Sehingga mahasiswa ini akan menjadi ahli ahli tehnik yang sangat dibutuhkan bangsa ini. (Sambutan di PMTI ke X di Aceh)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar