Selasa, 13 November 2012
Ucapan Ucapan Menarik dari Dahlan Iskan (1)
1. "Tidak ada yang susah dalam melakukan sesuatu selagi mau bekerja keras, termasuk dalam mengembangkan mobil listrik di Indonesia.Susah itu kan bagi orang yang tidak siap kerja keras, bagi orang yang siap kerja keras, tidak ada yang susah."
2. "Bisakah Indonesia naik kelas menjadi negara maju? Jawabnya tergantung pada kebiasaan berpikir kita. Bagi yang biasa berpikir negatif dan pesimistis, jawabnya akan tidak bisa dan tidak mungkin bisa.Tapi bagi orang yang memiliki kebiasaan berpikir positif dan optimistis, jawabnya bisa lain sama sekali. Indonesia pasti akan naik kelas menjadi negara maju! Pasti! Bahkan tidak lama lagi! Tahap menjadi negara maju itu bisa dicapai hanya dalam waktu 15 tahun!. Ketika orang sudah lebih banyak menggunakan pikiran dan energinya untuk memikirkan masa depan, maka orang tersebut akan menghasilkan kemajuan. Ketika 136 juta orang (orang yang bukan miskin =kelas menengah) sudah lebih banyak menggunakan pikirannya untuk kemajuan dirinya masing-masing, maka aka nada 136 juta orang yang kian maju. Ketika 136 juta orang kian maju secara bersama-sama, maka negara tempat 136 juta orang itu akan ikut maju."
"Maka siapa yang akan membuat Indonesia naik kelas menjadi negara maju? Salah satu yang berperan paling penting adalah mereka yang sekarang sudah masuk kelompok 136 juta orang itu. Angka 136 juta orang, adalah angka yang sangat besar. Angka 136 juta orang adalah angka yang luar biasa hebatnya sebagai modal sebuah kemajuan. Begiitu 136 juta orang tersebut terus menggunakan pikiran dan energinya untuk maju, maka negara ini akan cepat maju. Angka 136 juta adalah angka yang nilainya 7 kali jumlah penduduk Malaysia. Angka 136 juta adalah angka yang nilainya sama dengan 50 kali penduduk Singapura."
3. "Sayangnya, banyak pembicaraan itu yang kurang saya mengerti. Maklum, mereka banyak menggunakan bahasa langit. Tetapi, kurang lebih saya bisa menangkap maksudnya. Para pilot, manajer perusahaan penerbangan, dan kru ATC menyepakati banyak hal. Berbagai perubahan akan dilakukan."
4."Bila sampai 11 November 2011 pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) di Ulumbu, Manggarai, NTT, belum juga rampung. Saya sudah berjanji, kalau jadwal yang ditentukan itu belum juga rampung, ruang kerja akan saya pindahkan tiga bulan di Ulumbu sana. Saya serius, dan ini janji saya," kata Dahlan dengan ekspresi tanpa senyum ( saat masih menjabat sebagai Dirut PLN)
5. "Gak, saya mau nginap di Inna Kuta. Jelek gak apa-apa, biar sekalian saya tahu apa yang menyebabkan proyek itu tidak selesai-selesai," (Dahlan ketika sidak di Bali)
"Saya bukan menteri. Jangan panggil saya menteri. Menteri yang sebenarnya adalah wakil menteri. Karena itu saya tidak pakai tanda jabatan menteri. Saya ingin jadi CEO atau chairman saja di BUMN. Kalau menteri tidak sampai ngurusin yang teknis seperti ini,"
6. Tidak boleh lagi ada di antara perusahaan itu yang, misalnya, senggol-senggolan. Apalagi sikut-sikutan. Semua harus menyatu untuk kesuksesan program pemerintah di bidang pangan. Bentuk kekompakan itu juga harus bisa dilihat di lapangan. Mereka sudah memutuskan untuk melakukan rayonisasi. Tidak akan ada lagi istilah "rebutan" lahan. Satu perusahaan punya tanggung jawab wilayah yang jelas. Pemetaan sudah selesai. Terkomputerisasi. Tidak berjalan sendiri-sendiri dengan modelnya sendiri-sendiri. Tidak boleh lagi petani dibuat mondar-mandir. Misalnya, untuk membeli bibit unggul. Semua barang harus ada. Pelaksanaannya perlu juga dikontrol. Seluruh direksi BUMN pangan sudah all-out mengusahakannya, tapi siapa tahu masih ada yang terlena."
7. "Tahun lalu Indonesia perekonomiannya sudah mengalahkan Belanda. Tahun depan kita akan mengalahkan Spanyol walaupun tidak bisa mengalahkan Barcelona dan Real Madrid (dalam hal sepak bola). Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, Indonesia harus menghapus beberapa rintangan agar Indonesia maju. Salah satu di antaranya adalah birokrasi."
8. "Kita memerlukan banyak penyesuaian. Ekonomi kita akan besar. Kita harus menghapus hambatan di depan kita. Pertama adalah birokrasi."
9. "Bahwa Indonesia akan maju selama 15 tahun ke depan. Waaupun elit dan politisi Indonesia tidak mau maju, Tanah Air akan terpaksa maju karena banyaknya desakan masyarakat untuk maju. Seandainya elit dan politis mereka tidak mau maju karena mereka berkepentingan, biar mereka tetap merasa elit. (Jika) politisi kita juga tidak mau maju, Indonesia tetap bisa maju. Indonesia terpaksa maju,"
10. "Kalau kemarin itu belum dianggap bukti, saya tidak tahu lah. saya tidak tahu pemberantasan korupsi di negara ini mau serius atau nggak sih."
11 "Negeri ini butuh ahli-ahli teknis yang lebih banyak lagi, apalagi di sektor minyak dan pertanian. Kita malu bahwa negara kita agraris dan kaya akan bahan mineral, tetapi masih banyak impor," (Dahlan di hadapan 2.500 mahasiswa dengan tema "Membangun Jiwa Entrepreneurship Civitas Akdemika).
12. . "Saya bukan lagi marah, tapi ngamuk. Ya biar saja, kalau Jasa Marga merasa dirugikan suruh tagih ke saya. Saya bayar. Jika kejadian seperti itu terulang kembali, kalau pas saya lewat, saya gratisin lagi. Tapi yang penting kan bukan soal gratis tidak gratisnya. Yang penting tetap ditangani, bukan dibiarkan," (aksinya di pintu tol)
13. "Hanya ada 2 opsinya, memadamkan listrik di Jakarta atau gunakan BBM karena alokasi gas nggak ada. Kalau di anggap salah ,masuk penjara saya jalani dengan seikhlasnya-ikhlas nya. Resiko akan saya tanggung. jangan mau jabatannya saja tapi Resiko ya tidak mau."
14. Setelah operasi berhasil ....lalu, saya hanya ingin mau mengerjakan tiga hal saja. Menjadi guru jurnalistik, menulis buku dan kembali mengurus Pesantren keluarga. Saya merasa bersalah karena selama itu saya terlalu sibuk mencari duit sehingga kurang ikut mengurus Pesantren itu. Sama sekali tidak membayangkan kalau saya di minta Bapak Presiden SBY untuk menjadi CEO PLN. Saya sudah menolak, mungkin Allah punya kehendak lain yang harus saya kerjakan. Sayapun menerima takdir itu. pun ketika kemudian harus menjadi Menteri Negara BUMN
15. "Pelayanan harus baik, apalagi ini melayani orang yang mau bayar. Kalau melayani orang yang mau bayar saja tidak baik, bagaimana melayani mesyarakat kecil yang tidak punya uang?"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar