Senin, 12 November 2012

PUISI-PUISI HATI YANG BERKATA


BANGKIT

            Ketika aku mendengar dendamnya itu tertuju padaku, 

hidupku bagai terhempas. 
Ada bagian atau sesuatu yang hilang dari diriku.
Tidak enak rasanya, hidupmu ditolak di dalam lingkunganmu kan? 

Begitulah yang kurasakan.
            Aku sempat mengurung diri untuk tidak lagi bersentuhan dengan beberapa orang. 

Tetapi itu lebih menyakitkan,
 karena bayangan dendam, 
ucapan dan sorot matanya semakin menggangguku.
             Beruntung Tuhan memberiku jalan, "Tak harus berhenti melangkah jika kakimu masih bisa digerakkan."
Aku lalu tersentak, 

"Ya, mengapa aku mesti melumpuhkan hidupku? 
Ada banyak orang di luar sana yang bisa diajak dan mengajak sebagai teman. 
Ada banyak kebahagiaan jika aku hargai hidupku."


AKU SAKIT

     Aku pernah merasakan hidupku tak berarti dan tidak bertujuan.

 Lalu untuk apa hidup mesti di lanjutkan? 
Tapi itu dulu, sebelum aku membuka diriku.
 Aku merasa diriku adalah orang paling menderita di dunia ini. 
Ya, pikiran itu telah mengurungku dan hidupku bagai terkungkung. 
Aku begitu sensitif dan tidak peduli dengan orang lain. 
Padahal aku ingin orang-orang itu melihat dan merasakan penderitaanku. 
Tapi mana bisa orang menegur atau sekedar menyapamu jika kau begitu egois dengan perasaanmu?
Berharap mereka seperti kemauan dan keinginanku.

 Berharap mereka mendukung cara berpikirku. 
Sungguh sesuatu yang picik jika aku memikirkan kembali masa masa itu.
Aku sakit ! 


Itulah kata yang tiba-tiba mengusikku.
                Kesembuhan diriku, itulah yang ku mau.

 Kubalikkan semua jalan pikiranmu, agar semua bisa berbalik.
 Bagai energi positif yang langsung mengalir, aku langsung bisa merasakannya.
Aku mulai memandang dunia sekitarku, bukan dunia egoku lagi. 
Kubuka mata dan hatiku, dan aku sangat terkesima. 
Di luar diriku ternyata ada banyak orang yang lebih menderita dan ada banyak permasalahan. 
Yang lebih membuatku terkesima adalah, teryata aku sendiri yang membuat penderitaan itu terjadi.
                 Karena apa ?
Karena aku tak mau melepaskan yang sudah aku punya.
Karena aku punya harapan yang serba terlalu.
Karena aku tak tangguh untuk berjuang dan berikhtiar.
Karena aku tidak tahan dengan apa yang telah di gapai orang lain.
Karena aku dikuasai iri yang berlebihan
Karena aku munafik.
Karena aku tak mau mendengarkan orang lain.
Karena orang orang disekitarku yang memberi pengaruh padaku tak pernah jujur berkata padaku dan tak pernah mau menegur kesalahanku.

Karena aku berkeyakinan orang orang yang mau menurut padaku lah yang aku anggap orang baik.
Karena aku punya uang untuk membeli orang sebagai teman, bukan murni kebutuhan.
Karena aku selalu menyalahkan masa lalu dan tak mau merubah cara pandang ke depan.
Karena aku tak pernah menghargai kerja keras ataupun usaha orang yang bekerja membanting tulang untuk diriku.
Karena aku lupa mempedulikan teman, saudara, tetangga dll.....


JIWA

Aku beruntung bisa mengenalnya. 

Untuk mencapai sebuah keseimbangan , aku mencoba untuk mengetahui mana kelebihan dan kekuranganku. 
Semua bagai rotasi yang tak kusadari. 
Memang begitulah hidup di bumi kita tercinta ini.
Ada dua sisi, ada sistem, ada keteraturan dan ada jalannya.
Seperti matahari yang selalu terbit dari timur.
Seperti bumi yang setia mengitari mentari.
Saling bertemu tiada bosan .
Seperti juga jantung yang berdetak di dadaku, juga semua organ ditubuhku, bekerja sesuai perannya.
Saling mengisi, memberi agar ada sebuah kehidupan. Kehidupan yang telah diatur.
Di sinilah kita hidup di "Dunia Kita" 

Aku berpikir tentang semuanya. 
Andai di antara semua manusia menyadari, bahwa kehidupan ini tak perlu dilawan, pasti tak ada penderitaan. 
Karena disaat ada kesedihan pasti datang kebahagiaan. 
Cukuplah kita berusaha mengikuti alur tanpa harus menentang arus.
Tapi ternyata manusia senang membuat sekat. Senang jika ada persamaan saja. 

Nyatanya kamu, aku, kau, kalian, mereka, anda, saudara, lahir karena pertemuan perbedaan (pria dan wanita).
Kembali kukatakan, aku beruntung mengenalnya.

Mengenal sifatku, mengenal sisi lain kehidupan. 
Meski tidak sempurna, setidaknya aku harus berterimakasih untuk sesuatu yang membentuk JIWA.


DOA

Apa yang menguatkanmu? 

Tak ada sebuah jawaban yang pas kecuali Doa. 
Doa adalah kata-kata Muzizat yang menghubungkan diri manusia dengan Allah SWT, 
Pencipta segala isi dunia. 
Tak ada kebohongan saat kau berdoa.
Isi hati yang kau ungkapkan adalah kebenaran akan kata dan batin. 
Semua terlahir secara spontan. 
Jeritan hatimu, 
kegelisahanmu, 
kegembiraanmu, 
ketidakberuntunganmu, 
rahasia hidupmu, 
keinginanmu semuanya kau ceritakan tanpa malu, 
karena kau amat percaya Allah SWT lah yang mau mendengarmu. 
Tentang segala derita dan keluh kesahmu, tentang rasa cinta dan syukurmu. 
Lalu mengapa kau tidak sadar akan hidupmu? Bukankah kita tak perlu lari atau mencari pelarian yang semakin menjerumuskan, jiika Allah SWT senantiasa berada di sisimu..selama hidupmu?


KEAJAIBAN

AKu percaya kehidupan ini tercipta bagi makhluk  dengan segala keindahan di dalamnya. Ada aneka macam rasa dalam hidup. Kegembiraan, kesedihan, kematian, kelahiran, suka cita dan duka nestapa.
Kita hidup di dunia yang satu, yang berputar menurut waktu. Ada Ketetapan.
Di setiap detik kita melangkah, di sisi dunia yang lain ada peristiwa yang terjadi. Di saat kita tertawa, di belahan bumi lain.........
Ada orang yang menderita
Ada orang yang tengah mendapat anugerah karena kerja kerasnya
Ada manusia yang tengah lepas dari reruntuhan bencana gempa
Ada wanita yang melahirkan, bahkan bisa kembar 3 dan semua sempurna
Ada anak anak dan perempuan menjadi korban peperangan
Ada bom meledak di sebuat tempat nun jauh di sana
Ada anak jalanan yang di keler petugas ketertiban. Ada orang tengah mengamen, mengemis.
Ada kebakaran di pemukiman kumuh di pinggir kota, kebakaran hutan.
Ada pernikahan mewah meriah dengan uang jutaan dolar
Ada perceraian dan pernikahanyang ketiga kalinya, ada yang kumpul Kebon
Ada penemuan obat yang spektakuler
Ada pertemuan penting antar negara
Ada nelayan yang tengah melaut, petani yang masih di sawah dan orang orang yang bekerja
Ada anak anak yang masih kelaparan
Ada manusia manusia yang tengah menikmati hidup cuma keduniawian, prostitusi, narkoba, geng, kejahatan, dan perjudian.
Ada pertengkaran dengan keluarga
Ada perampokan
Ada tangisan
Ada banjir, ada gunung meletus, ada tanah longsor
Ada orang yang meregang nyawa di rumah sakit, di jalan raya, di tempat bencana, di Medan perang
Ada kegembiraan anak anak yang libur sekolah
Ada keluarga yang tengah bertamasya
Ada pembunuhan sadis
Ada percintaan
Ada kelulusan
Ada pelangi, ada Aurora, ada bulan, ada mendung, ada ........
Ada iri dengki, dendam, kebencian, kesumat, intrik, fitnah
Ada pesawat jatuh, ada kapal tenggelam, ada perayaan ultah
Ada kegersangan, ada badai, ada petir, ada ledakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar