Jumat, 14 Juni 2013

Kuliner Asli Juwana


Bandeng Kluwak

Sedikit Cerita Tentang Masakan  Bandeng Asli Juwana
   Tak banyak orang yang kenal dengan Juwana, tapi bagi yang pernah dengar mereka akan langsung katakan "Ow yang penghasil bandeng itu ya?" Begitulah kenyataan yang sering kudengar. Mungkin karena kurang dikenal itulah, tak banyak yang tahu tentang makanan khasnya orang Juwana. Yang melekat di ingatan orang hanya Bandeng Presto Juwana. Aslinya cuma bandeng mentahnya yang berasal dari Juwana, yang memasak menjadi presto, ternyata bukan orang Juwana. Seperti yang banyak di daerah Semarang itu.
Karena kurang di kenal itulah, maka beberapa masakan asli Juwana berbahan bandeng  tak mendapat publikasi. Nama kota kecil juga kalah dengan kota setingkat Kabupaten. Orang lebih mengenal Kuliner Semarang, Solo, Pati, Kudus, Surabaya dll. Apalagi kuliner Juwana hanya kelas rumahan (tak banyak yang membuat untuk hidangan di warung makan atau restaurant).
     Keadaan mulai berubah sekitar tahun akhir tahun 90an, ketika para penjual ikan bandeng di Juwana mulai merubah strategi. Mereka tak hanya menjual bahan mentah tapi sekaligus, membuatnya menjadi presto bandeng. Apalagi para pengusaha ikan pindang bandeng asin, seolah mati suri. Bandeng ikan asin, hanya diperuntukkan dan dikirim di wilayah Solo, Salatiga, Magelang, Sragen. Sementara para peminat dari Juwana cenderung sedikit, sebab mereka tak menyukai rasa bandeng asin. Lain ketika di buat bandeng Presto, para pembeli ternyata banyak. Warga di Juwana dan sekitarnya juga berburu jenis olahan ini. Untuk acara acara tradisional seperti kenduri atau hantaran ke tetangga, juga untuk oleh oleh saudara dan tamu yang datang berkunjung. Keadaan seperti itulah yang membuat bandeng presto Juwana naik daun lagi.
     Berbekal nama Bandeng Juwana yang sudah dikenal, kini banyak usaha khas oleh oleh yang berbahan bandeng di produksi. Sebenarnya, sebelum jenis jenis olahan tadi dikenal, Juwana juga punya kuliner khas yang berbahan bandeng. Sayang karena kurang banyak rumah makan di juwana yang menjual olahan bandeng khas Juwana yang asli , jadi banyak para pecinta kuliner yang tak mengenal. Bahkan orang Juwana sendiri juga tak menyadari. Padahal olahan ini sering hadir di acara acara penting orang Juwana, seperti saat menjamu tamu.
     Contoh contoh masakan bandeng yang asli dan berasal dari Juwana (dan mulai sekarang telah dipatenkan lewat blogku hehehe...) adalah :

Pindang Bandeng Asin 
Banyak di buat di desa Dukutalit. Pindang Bandeng Asin dibuat dengan melakukan 2 kali olahan. Pertama ,bandeng di tata dalam keranjang bambu besar, yang berongga besar. Ditaburi garam lalu dimasukkan dan dimasak dalam dandang dandang besar (kawah). Pemasakan dilakukan dalam Waktu cukup lama. Setelah matang di angkat dan di letakkan di atas dua titian bambu, agar air menetes ke bawah.
Sisa olahan air bandeng dan tetesan air bandeng yang jatuh, disebut bauyah. Bauyah oleh orang Juwana dijadikan bahan untuk membuat petis khas Juwana (sudah aku tulis sebelumnya). Bandeng yang sudah dingin dan airnya sudah tidak menetes, kembali di masak. Namanya Pengasinan. Pemasakan dilakukan hingga bagian atas pindang bandeng timbul butiran butiran garam. Cara pemasakan ini dilakukan untuk mengawetkan bandeng agar tahan lama. Sebab bandeng-bandeng ini akan di jual di luar kota.

Bothok Bandeng Peda 
Ini masakan asli dari Juwana. Sudah turun temurun, dan kukira hanya bisa kutemui di Juwana.

Pindang Bandeng Serani 
Masakan berkuah santan dengan bahan ikan bandeng peda. Karena banyak orang yang tak mau repot membuat peda, saat ini pindang serani banyak yang menggunakan ikan bandeng segar.

Goreng Gesek Bandeng 
Bandeng yang diberi bumbu, harus dijemur terlebih dulu sebelum digoreng.

Bandeng Kelo mrico 
Aku yakin bandeng kelo mrico adalah salah satu jenis masakan yang disukai orang Juwana. Aroma daun kedondong atau brimbing keris akan mengundang selera bagi para penikmatnya.

Bandeng  kluwak 
Jenis yang satu ini, rasanya tak kalah nikmat. Pertama orang akan melihatnya seperti semur. tapi jangan salah, warna coklat nya ternyata berasal dari kluwak bukan kecap.



Contoh masakan tersebut sudah aku tulis sebelumnya dlm  Resep Bandeng Juwana dan Resep Masakan Juwana, kecuali Bandeng Kluwak.

     Ikan yang direbus atau dikukus, dagingnya akan berubah putih dan kulitnya tetap sama, seperti ikan yang masih hidup atau belum dimasak. Banyak yang tak menyukai warna seperti itu. Jadi mereka cenderung memilih ikan yang digoreng atau dibakar. Selain warna, mereka juga beranggapan jika olahan ikan yang direbus baunya masih amis. Sah sah saja mereka beranggapan seperti itu, toh menyukai makanan tak bisa dipaksakan. Semua menyangkut selera dan kebiasaan.
     Sebenarnya ada banyak cara untuk mengurangi rasa amis pada masakan ikan yang direbus, misalnya dengan menambahkan jahe, asam Jawa, bawang putih, kunyit, sere hingga daun salam. Sedangkan untuk memberi warna yang indah pada ikan, kadang kita tambahkan kunyit, kecap, atau kluwak.
Di bawah ini aku tulis sekalian resep untuk,

Bandeng Kluwak



Bahan : ikan Bandeng, air, minyak goreng.

Bumbu : Cabai merah, bawang merah, bawang putih, tomat, terasi, kluwak (bumbu di haluskan) ,daun salam, sere.garam, gula, dan cabai hijau iris.
Cara membuat : Gongso bumbu yang sudah dihaluskan dengan minyak goreng. Tambahkan daun salam, sere dan irisan cabai hijau. Setelah harum, beri air secukupnya untuk kuah. Tambahkan gula dan garam. Setelah mendidih masukkan ikan bandeng. Masak hingga matang.
Hidangkan dengan nasi hangat dan sambal tomat.
 

1 komentar:

  1. bisa kah dijelaskan cara masak bandeng asin tahap ke dua, apakah di kukus aja tanpa bumbu, selama barapa lama

    BalasHapus