Garang asem bandeng
Garang Asem Bandeng Juwana
Bandeng yang kumasak kali ini ukurannya jumbo. Beratnya 1 ekor 1 kg. Jarang jarang ada di pasar bandeng dengan ukuran sebesar ini. Kebanyakan 1kg isi dua ekor bandeng. Yang paling kecil biasanya 1 kg berisi 5-6 ekor bandeng. Besar kecil ikan juga menentukan harga. Biasanya ukuran kecil lebih murah di banding yang besar. Pas aku beli harganya cukup mahal juga. 1 ekor bandeng dengan berat 1 kg lebih harganya Rp30.000.
Tapi bandeng sebesar itu tidak akan habis dimasak sekali. Bisa untuk 2 sampai 3 hari ....hehehe ...irit kan.
Memilih bandeng tergantung selera dan kebutuhan. Ada yang suka pilih sedang karena kalau di goreng bisa kering, kalau terlalu kecil biasanya irisan bandeng menjadi kecil, sedang kalau besar katanya, kalau digoreng dalamnya masih basah.
Jujur saja kalau aku pilihnya yang besar. Alasannya :
- Karena bandeng besar durinya cukup besar juga, jadi mudah kalau diambil.
- Bandeng ukuran besar biasanya dagingnya gurih, sebab daging tengahnya yang tebal dan tertutup warna hitam, mengandung minyak ikan.
- Aku jarang sekali menggoreng ikan. Biasanya bandeng aku olah dengan cara direbus. Lebih enak menurutku.
- Bandeng Juwana tidak bau apek. Karena petambak sering mengganti air tambak. Jadi meskipun bandeng hidup lama ditambak , rasanya tidak bau tanah. Bandeng Juwana yang besar disebut Bentaren. Bentaren adalah jenis bandeng yang saat panen tidak tertangkap/terjaring hingga ia hidup sampai panen berikutnya.
Garang asem Bandeng
Bahan : Kepala bandeng, air, daun pisang batu.
Bumbu : Merica ,kemiri (haluskan). Bawang merah, bawang putih, cabai rawit, tomat, (semua diiris), daun salam, lengkuas, garam, gula, asam jawa (agar tidak amis)
Cara membuat : Lumuri kepala bandeng dengan garam. Biarkan beberapa saat. Ambil daun pisang untuk membungkus. Beri daun salam sebagai alas bandeng., lalu tata Bandeng di daun pisang. Tambahkan bumbu ulek/halus dan semua bumbu iris. Jangan lupa lengkuas. Tuangi air yang telah diberi campuran garam dan gula. setelah selesai bandeng dibungkus (ditum) kemudian dikukus hingga matang
Rasa garang asem bandeng, ...hmm...uenakkk....Pedas dan kecut (asam)...
Pas masih panas panas disantap dengan nasi hangat.....langsung keringat bercucuran dan bibir memerah kepedesan....:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar