1. Bagi seorang anak, kasih sayang yang tulus itulah yang paling diperlukan .
Seorang anak yang disayangi dengan tulus biasanya akan dapat mengembangkan kepribadian yang positif di masa dewasanya, dan lebih mudah menyesuaikan diri.
2.Anak membutuhkan pengalaman yang menyenangkan di masa kanak kanak sampai awal masa remaja. Pengalaman menyenangkan akan selalu diingat oleh seseorang sampai Ia tua. Demikian juga sebaliknya. Namun pengalaman yang menyenangkan biasanya akan membawa pemikiran seseorang ke arah yang positif.
3. Anak tidak hanya butuh kondisi nyaman tapi juga harus siap pada kemungkinan hidup yang lebih sulit.
Dunia berkembang begitu cepatnya. Setiaap orang dituntut untuk maju baik dalam pola pikir maupun bertindak. Sementara dalam hidup, pasti ada hal yang bertolak belakang. Sebaiknya anak di ajarkan untuk menyelesaikan sendiri setiap masalah sederhana yang datang. Sesekali orang tua meminta usul pada anak tentang masalah keluarga yang dihadapi.
4. Anak anak yang terlalu dimanjakan biasanya memang berkembang menjadi orang yang egois.
Dari sudut pandang psikologis , anak seperti itu mempunyai kecerdasan moral yang rendah, yang tak mampu memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, tidak bisa menghormati orang lain dan tak mempunyai tanggung jawab
5. Anak dengan pengalaman yang menyakitkan secara psikologis, kemungkinan besar akan sulit menjalani kehidupan sebagai manusia yang normal. Ia selalu terbawa dengan kejadian masa lalu dan buruknya Ia terus berpikir secara negatif tentang diri dan lingkungannya. Secara emosional Ia terganggu menjadi, cemas, marah, kesal, dan sedih.
6 Anak dari orang tua yang bertindak sebagai seorang polisi, maka anak akan mencari pihak ketiga untuk menumpahkan segala masalah dan kegundahan hatinya. Anak anak ini, yang tidak mendapatkan kasih sayang secara wajar, akan membuat anak tidak mandiri. Berbahanya jika ia sudah hidup terlepas dari orang tua. Tingkahnya bisa tidak terkontrol karena seolah dirinya menemukan kebebasan baru.
7. Anak yang di ajarkan hanya uang, uang dan uang, maka saat dewasa, jangan heran ketika tak punya uang ia bisa menjadi gelap mata dan akhirnya menjalani profesi kotor. Uang memang penting, namun uang juga sebenarnya tidak bisa membeli martabat jika kita sudah terjatuh dalam kenistaan akibat uang.
8. Anak yang egois biasanya tak mau di ajak kompromi karena ia tak terbiasa bermusyawarah. Pemikirannya hanya berpusat pada dirinya sendiri, tidak memiliki kebutuhan untuk memahami pendapat orang lain.
9. Anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter, cenderung membentuk anak anak yang tidak punya inisiatif dan takut mengambil keputusan. ia juga tumbuh menjadi peragu dan kurang kreatif. Ia seperti robot karena sudah terbiasa dengan kepatuhan yang tidak bijaksana.
10. Anak yang tidak mencapai perkembangan moral dan kematangan dalam kedewasaan, biasanya pemikirannya masih mementingkan diri sendiri, menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya serta tidak matang kepribadiannya.
CEMAS
Kehidupan saat ini begitu menakutkan.
Setiap saat dan setiap waktu......
Di setiap tempat dan setiap hari.......
Selalu ada kejadian pilu.
Derita manusia seolah tak pernah mau berhenti.
Pupus yang satu tumbuh berpuluh.
Tak cuma bencana, kejahatan dan dendam bagai setan setan yang tersembunyi dan bergentayangan.
Begitu mudahnya manusia saling merendahkan, bermusuhan dan menghinakan.
Persaingan memperebutkan kekuasaannya menjadi tontonan yang beraroma kebohongan.
Satu dua nyawa menjadi tumbal dalam zaman yang sia sia.
Ceceran darah, tumpah bagai mata air anak bangsa.
Setiap ucapan yang terlontar bagai sengatan yang menyerukan telinga, lalu menghasut wajah wajah yang berputus asa.
Nurani telah tergadaikan, Oleh rasa bisa, oleh rasa cepat, oleh rasa kaya.
Kaki tiada arah menabrak dan menginjak ketakberdayaan.
Sekat sekat yang menjaga batas asa diterjang dengan teriakan kebebasan , seolah dirinyalah yang terjepit.
Di sisi lain mereka lupa, telah membungkam kemerdekaan banyak orang.
Sejengkal kaki melangkah, terbabat oleh hukum gadungan.
Keadilan hanya untuk segelintir orang hina yang mencari martabat.
Buah atas kerakusan manusia atas uang yang mereka sembah.
Membeli keduniawian untuk sikap sikap beringas.
Dunia menjadi hitam dan kelam.
Neraka menyusup membentuk warna darah kematian.
Menyatukan visi dalam percampuran dosa.
Menggugat ketentraman rumah dan jalanan doa.
Memecah kekhusyukan dan kesyahduan peribadatan, dan menggantikan celah celah peradaban dengan mesiu kehancuran
Tak ada rasa tenang, sekedar untuk tidur malam.
Tak ada rasa tentram , sekedar berhenti untuk mencari keselamatan.
Dari ujung ke ujung Benua manusia terkapar menanti ketidakpastian.
Di sepanjang deru kehidupan, luapan ke-egoan
Bagai waktu yang siap mencengkeram
Pria Wanita telanjang menapaki dosa terkutuk.
Mencipta cinta aneka rupa.
Meniadakan hukum tatakrama , membentuk pemujaan yang terlarang.
Mencipta tubuh binal berbalut seni yang tanpa batas.
Tak ada batas jelas tentang halal dan haram.
Manusia lebih memilih berpedoman hidup dengan logikanya sendiri.
Mengutuk kesucian Ilahi yang mereka khianati.
Dalam hati mereka bahkan menertawakan keAgunganNYa.
Satu persatu Kuasa telah diperlihatkan namun manusia tak juga berbenah.
Mereka masih menantang bahkan melahirkan ..penghancur zaman...
Inilah kecemasan yang berawal namun tak berakhir.
Ketakutan, keresahan, menghuni jiwa jiwa yang kosong.
Padma menggenggam kasihnya untuk tak berperang.
Wanita wanita baya memeluk erat para Kusuma, untuk tak jatuh dalam kebiadaban.
Namun semua usaha tak berarti karena jalan surga tak mampu ditebus dengan dosa.
Berpeluh keringat membasahi daratan dunia.
Menggerus kedamaian di lembah lembah teduh.
Mengaburkan pandangan hati yang telah beranjau.
Merobohkan kiblat ketenangan dengan akar akar melilit yang menghisap.
Menebarkan kegersangan di sudut sudut kealpaan.
Semua bersatu dalam keangkaramurkaan.
Saatnya berbalik dalam kebaikan.....
ah sayang.....
Yang tergambar hanya fatamorgana, halusinasi, bayangan kelam .....dan....
Hilangnya kearifan......
WANITA SEDERHANA ITU
Aku mengenalnya sebagai wanita yang tabah.
Hidupnya sungguh luar biasa.
Ada banyak cobaan hidup yang telah Ia lewati, namun tak pernah sedikitpun dirinya berkeluh kesah.
Ia telah menjadi inspirasiku.
kesedehanaannya, pemikirannya, cara hidupnya...mengandung kebaikan.
Ia bahkan bisa berbahagia dengan sedikit yang Ia miliki. tanpa banyak tuntutan atau permintaan,
Ia mampu berdiri.
Ia jalani hidup ini dengan apa adanya.
"Tuhan telah menciptakan aku begini, dan aku amat bersyukur...
Tuhan memberiku hidup sampai saat ini.
Aku menerima takdir ini secara ikhlas.
Aku tak ingin berubah menjadi orang lain atau berkhayal, menjadi ....andai aku ...andai aku..
Karena berubah menjadi siapapun pasti begini juga kehidupanku, seperti ini, seperti sekarang" ucapnya
bijak, lalu berujar lagi
"Inilah rahasia kebahagiaanku.
Jika orang mengira hidupku menderita karena melihat dari kacamata materi, memang dejmikianlah adanya.
Tapi dari sinilah , aku menjadi orang yang mudah bersyukur
Karena ternyata kami tidak mati kelaparan, karena kekurangan.
Justru dalam kekurangan ini, tumbuh sebuah semangat agar aku mampu untuk bekerja lebih keras dan terus berusaha tanpa pantang menyerah.
Jika semua itu sudah aku lakukan dan kemudian aku tahu hasilnya meski tak berlebihan,
Toh aku masih bisa tertawa, mampu tersenyum lega.
Mengapa pula kami masih merasa tidak bahagia?
Sejujurnya kami sangat bahagia.
Aku rela, ikhlas, hidupku kulalui dengan kerja keras banting tulang, seperti yang lainnya juga begitu.
Jadi aku tidak sendiri.Kalau demi hidup keluarga dan anak anakku kenapa tidak?"