Rabu, 27 November 2013

Udang Tempura



Kriuk Udang......
     Bukan asli masakan Juwana, tapi bahannya yang asli Juwana. Jenis masakan udang bersalut tepung ini aku coba, ketika membaca kemasan sebuah produk tepung. Karena bahannya mudah akhirnya aku membuatnya.
     Ternyata rasanya enak sekali. Anak anak juga suka. Bahkan anak anak sering minta dibuatkan untuk bekal sekolah. Kalau ada waktu luang yang cukup, aku juga sering buat untuk persediaan. Cukup di goreng setengah matang, terus setelah dingin aku simpan di kulkas. Begitu anak-anak kepingin aku tinggal goreng saja.
Aku juga sering memberi oleh-oleh buat temen-temen olahan udang yang satu ini. Mereka pada ketagihan tuh....hehehe....

Udang Tempura


Bahan : udang ukuran sedang/besar, telur, tepung terigu, tepung roti, minyak goreng
Bumbu : garam
Cara Membuat : kupas udang sisakan ekornya. Udang yang sudah dikupas belah punggungnya.Setelah selesai, lumuri udang dengan garam. Diamkan beberapa saat. Sambil menunggu siapkan telur kocok yang diberi garam sedikit..
Setelah selesai satu persatu udang di taburi dengan tepung terigu hingga seluruh permukaan tertutup. Kemudian celupkan ke dalam telur kocok hingga rata baru kemudian di gulingkan dalan tepung roti. Tekan tekan hingga tepung menutupi bagian udang. Setelah udang ditepungi barulah di goreng.

Jumat, 22 November 2013

Ikan Tongkol Juwana




Sedapnya Olahan Ikan Tongkol

     Ikan Tongkol adalah jenis ikan laut yang menurutku tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Kalau di Juwana ikan ini juga terkenal, sebab selain mudah di jumpai rasanya juga enak. Di goreng dengan bumbu ketumbar, rasanya cocok dilidah. Dimasak mangut juga bisa. Dagingnya di suwir lalu di masak orak arik juga cocok. 
     Tapi ada beberapa orang yang tak suka dengan ikan tongkol,. Katanya ada rasa pahitnya. Selain itu, ketika ikan tongkol diolah dan diiris maka darah ikan segar akan keluar banyak sekali. Beda dengan mengolah bandeng dan ikan lainnya. Ada juga yang tidak tahan , katanya ikan tongkol yang kita pegang bisa membuat kulit menjadi gatal ( kalau ini menurutku karena alergi atau beli ikannya yang sudah tidak segar)



     Dulu pas aku kos di Semarang, aku sering melihat ikan tongkol banyak di buat menjadi ikan panggang (ikan asap) dan di masak dengan bumbu mangut dengan warna kuning bercampur merah cabai. Tapi di Juwana, sepertinya tak ada/jarang menjumpai ikan asap dari bahan ikan tongkol. Karena rasa ikan tongkol yang ada rasa pahitnya ternyata tak begitu disukai oleh orang Juwana, jika di buat ikan asap. Jadi kalau di Juwana ikan Tongkol akan langsung diolah dari keadaan segar. Terserah mau digoreng atau berkuah. Dan menu turun temurun di keluarga kami,  adalah Tongkol Dudoh Ijo (Tongkol Kuah Hijau)
     Dari namanya jelas olahan ini pakai cabai hijau untuk membuat warna kuahnya menjadi hijau. Bumbunya mesti banyak dan lengkap ya, biar jadi enak....Oh ya, biasanya ikan tongkol yang kumasak sebelumnya aku rebus dulu. Merebusnya pakai bawang putih sama garam saja. Setelah itu bisa digoreng atau dimasak lagi.


Ikan Tongkol Kuah Hijau




Bahan : Ikan Tongkol yang sudah direbus, santan, cabai hijau di haluskan sendiri, minyak goreng
Bumbu halus : ketumbar, bawang merah, bawang putih,kemiri, jahe, kencur, kunyit, merica, garam, gula. 
Cara Memasak : pertama gongso cabai hijau halus terlebih dahulu. Setelah harum angkat dan sisihkan. Baru kemudian bumbu halus di gonso dengan minyak goreng baru. Setelah harum masukkan ikan tongkol yang sudah direbus. Setelah bercampur masukkan  santan. Setelah mendidih baru kemudian masukkan cabai hijau. Masak hingga kuah menyusut. 

Minggu, 03 November 2013

Ayo Menanam Cabai





Menanam Cabai di Rumah
     Sekarang lagi kepingin ganti topik. Yaitu menanam cabai dll. Untuk sementara masaknya berhenti dulu ya....kalau semua sudah menanam cabai, nanti kita mulai lagi. Hehehe...

     Ingin menanam cabai? Tidak serumit yang dibayangkan. Jika merasa kesulitan untuk menanam cabai karena mesti memiliki lahan yang luas….hmmmm, tinggalkan saja pemikiran itu. Kuno. Sekarang menanam cabai bisa dilakukan dengan banyak cara. Murah, mudah dan menghasilkan. Asaaaal….,ada kemauan.  Maksudnya kemauan untuk menanam......(Itu sih jawaban klasik. Semua orang juga pada tahu). Iya....,makanya kita harus berani melawan yang klasik klasik itu. Terutama untuk melawan alasan yang telah mengkontaminasi sejak dulu kala...hehehe...  
     Sebenarnya kalau sudah tahu caranya, menanam cabai itu gampang. Tidak ribet ribet amat, bahkan santai. Repotnya hanya sebentar, Cuma di awal saja. Setelah itu biarkan apa adanya……
     Mau tahu caranya….ikuti saja langkahku….hehehe
     Kenapa mesti nanam cabai? Pura pura apa pura pura? Kan tahu sekarang tanaman cabai merupakan komoditas yang paling dibutuhkan di pasar Indonesia. Kian hari harganya terus melambung. Mengalahkan harga beras, gula, telur, minyak goreng, bahkan lauk pauknya sendiri. Apa ibu-ibu mau terus diakali oleh para tengkulak. Kalau mau diakali ya terserah ibu-ibu sama mbak-mbak. Yang penting aku ngga mau diakali…makanya kucari jalan sendiri…..:D. 
Cabai pun kutanam. Hasilnya memang tidak untuk dijual, tapi digunakan untuk keperluan dapur sendiri. Ternyata lumayan lho hasilnya.
    Misalnya kalau  ibu-ibu ndak mau nanam ya jangan ngeluh, kalau harga cabai terus menggerogoti dompet ibu-ibu. Duit yang tadinya bisa buat bayar rekening listrik, pulsa dll ikut amblas terbawa oleh pedasnya harga cabai. Makanya niatin saja mulai sekarang untuk menanam cabai.
Caranya gampang  saja……Tanam cabai dalam pot!!!!  Minta tolong suami apa anak kita yang sudah besar untuk membeli pot. Yang ukurannya sedang – besar  ya…..Pakai ember bekas atau plastik/polybag juga bisa. Sekalian minta suami/anak untuk mengisikan tanahnya…..Sesudah media tanah dan tempat siap. Taruh saja di halaman rumah agar terkena sinar matahari.  Taburi dengan biji cabai yang sudah disiapkan. Darimana bijinya? Saat ibu belanja ke pasar belilah cabai yang tua (warnanya merah). Sampai dirumah, kulitnya buahnya buat masak bijinya di tanam saja. Nih contoh benih yang sudah tumbuh dalam pot.


menyemai biji langsung di pot

benih mulai tumbuh (jenis cabai merah besar)


 
di masa awal pertumbuhan (jenis cabai pedas/lombok setan)

Sekitar 10 hari, biji cabai akan tumbuh. Setelah cukup besar, tanaman tidak perlu dipindah. Biarkan di pot saja. Kalau dipindah ke pot lain nanti malah mati. Kalau mati, ibu-ibu pasti malas lagi untuk mencoba. Makanya biarkan dalam pot, tak perlu dipindah ya....,please aku mohom. Rajin-rajin saja untuk menyiram dan sesekali beri pupuk (Kasih MSG saja, atau siram dengan air bekas nyuci daging/ikan)

jenis cabai rawit hijau


     Kalau benih langsung ditanam di pot biasanya tumbuhnya akan maksimal. Sebab benih yang masih kecil itu tidak mesti menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru bila dipindah. Jadi biji cabai yang tumbuh akan langsung menyesuaikan pada situasi iklim di sekitarnya sampai nanti si cabai tumbuh besar




Cabai mulai berbunga
sudah mulai berbuah



     Tidak terasa cabai akan tumbuh dengan pesat dan mulai berbunga. Kalau sudah demikian…kita tinggal nunggu buahnya….



Gampang kan?
     Dari langkah langkah di atas, sebenarnya ibu ibu tinggal memberi perintah saja. (Boleh kan sekali kali kita jadi bos?). Pekerjaan satu satunya hanya menabur benih……hehehe. Lainnya biarkan suami yang bantu atau anak anak sekalian membuat mereka untuk belajar bercocok tanam.Makanya kalau pas nyuruh membeli pot sekalian beli 5 sampai 10, biar dapur kita terisi terus dengan cabai. Berdoa saja kalau pas tidak berbuah, moga harga cabai di pasar sedang murah. Kalau kita ingin panen terus. Lakukan saja tambal sulam. Maksudnya setelah cabai sudah besar, kita mencoba menebar benih lagi


cabai yang sudah harus dicabut karena buahnya telah mulai berkurang.



     Selain cabai aku juga menanam tomat. Caranya sama. Benih langsung ditebar di dalam pot. Tanaman tomatpun berbunga dan berbuah. Tinggal nunggu panen.....







Jumat, 01 November 2013

Bandeng Juwana Masak Bawang Cabai Hijau

   

Sensasi Bandeng Rebus, Cabai Hijau, Bawang Putih dan Petai....
      Bagi yang suka memasak ikan terutama ikan bandeng, mungkin ada baiknya mencoba resep yang satu ini. Memasak Bandeng dengan bumbu sederhana, namun enak rasanya. Seperti biasa aku lebih suka Bandeng yang tidak digoreng. Ikan bandeng yang telah dipotong dan dibersihkan tinggal aku rebus/dikukus. Sebelumnya bandeng dilumuri dengan garam sehingga rasa asinnya merata. (Tapi bagi yang tak suka warna bandeng yang putih boleh kok di goreng terlebih dahulu)...
     Warna cabai hijau dan Pete yang hijau akan membuat kita berselera untuk menyantapnya.

Bandeng masak Cabai Hijau



Bahan : ikan bandeng potong jadi dua , minyak goreng, petai 
Bumbu: Cabai hijau , bawang putih, gula, garam 
Cara memasak : rebus / kukus ikan bandeng lebih dulu hingga matang. Setelah matang sisihkan. Siapkan minyak goreng untuk menumis bumbu yang sudah dihaluskan. Setelah harum, masukkan ikan dan petai. Petai jangan terlalu matang, biarkan warnanya yang hijau tetap terjaga. Setelah bumbu merata ,angkat ikan bandeng dan siap sajikan.